Al Capone |
Kali ini penulis akan mengulas tentang biografi salah seorang bos mafia terbesar di Amerika dan dunia. Bukan karena ia adalah orang sukses tapi lebih untuk referensi atau pengetahuan umum saja. Yang baik diambil dan yang buruk jangan ditiru. Namun sebelum itu penulis akan menjelaskan sejarah dari istilah “mafia”.
Sejarah Kata “Mafia”
Mafia berasal dari bahasa Sisislia kuno, Mafiusu, yang akar katanya adalah dari Bahasa Arab ‘Mahyusu’ yang berarti ‘Tempat Perlindungan atau Pertapaan’. Sejarah dari kata mafia adalah : Pada tahun 1848, Pulau Sisislia yang baru selesai mengalami revolusi, sangat kacau keadaannya. Untuk mengatasi hal ini, para penduduk Pulau Sisilia kemudian membentuk ikatan suci agar terlindung dari serangan bangsa lain yaitu Spanyol. Istilah mafia sendiri mulai dikenal ketika ada pementasan sandiwara yang menceritakann tentang kehidupan yang terjadi pada geng penjahat di penjara Palermo. Sandiwara itu berjudul I Mafiusi di la Vicara (Cantiknya Rakyat Vicaria).
Sebenarnya tak begitu jelas siapa awal pendirinya, namun organisasi ini pada awalnya hanya berdasar pada ikatan persaudaraan sesama warga keturunan Pulau Sisilia. Dalam perkembangannya, Kelompok Sisilia ini kemudian bertumbuh menjadi besar dan kuat. Mulailah permasalahan akan keuangan muncul. Akhir cerita, organisasi ini mulai bergeser fokusnya yaitu mencari keuntungan tanpa menuruti aturan yang ada, entah itu dengan cara halal atau haram mereka tempuh yang penting menghasilkan keuntungan.
Yang menjadikan heran adalah para anggotanya yang terkesan tak berdosa malah bangga atas apa yang mereka lakukan. Mereka berdalih bahwa yang mereka lakukan justru baik karena memberikan proteksi pada kelompoknya yang tertekan dan kesusahan sehingga mereka anggap apa yang dilakukan adalah “menolong”. Malahan sejak itu kata “Mafiusu” yang awalnya bermakna melindungi berubah menjadi organisasi “terhormat”. Namun bagi orang diluar organisasi tersebut, mafia berarti penjahat atau pengacau atau juga perampok, intinya berkonotasi negatif.
Sinonim dari kata “Mafia“ dalah Cosa Nostra dimana setiap anggotanya sangat bangga sekali menuliskan kata ini. Mereka menuliskannya dengan huruf besar. Arti Costa Nostra sendiri adalah “our thing” atau sama-sama satu bangsa, satu pemikiran atau “orang kita.” Namun dalam buku terjemahan Mafia Manager oleh Bern Hidayat disebut bahwa terjemahan Cosa Nostra adalah “urusan kita”.
Nah setelah faham arti kata dari mafia, yuk kita mulai membahas Biografi dari boss mafia terbesar di Amerika bahkan dunia yaitu Biografi Al Capone.
Biografi Al Capone
Al Capone atau Alphonse Gabriel Capone atau Scarface dilahirkan pada tanggal 17 Januari 1899 adalah salah satu Gangster terkuat asal Amerika Serikat atau pentolan mafia di era antara tahun 1920 hingga 1930. Sepak terjang Al Capone yang terkenal adalah melakukan penyelundupan dan penjualan terlarang minuman keras. Al Capone adalah anak ke empat dari pasangan Gabriele dan Teresina Capone yang merupkan imigran Italia Selatan yang pindah dan menetap di 95 Navy Street, Amerika Serikat pada tahun 1893. Namun ketika Al (panggilan Al Capone) berusia 11 tahun, keluarganya pindah dari Navy Street ke 21 Garfield Place di Park Slope, Brooklyn.
Al Capone menghabiskan masa sekolahnya di Brooklyn. Al termasuk pemuda yang gampang bosan, ia kemudian memutuskan untuk tak melanjutkan sekolahnya lagi dan memilih untuk bekerja serabutan di sebuah toko permen dan di tempat bowling.
Al sangat dekat dengan Giovanni Torrio atau John “Papa Johnny” Torrio atau “The Fox”, melalui kedekatan inilah sedikit banyak Al Capone dipengaruhi olehnya yang kemudian disebut sebagai mentornya dalam dunia gengster atau mafia.
Sepak Terjang Al Capone
Hal pertama yang dilakukan Al Capone saat menjadi mafia amatiran adalah melakukan berbagai pencurian kelas teri alias pencuri kecil-kecilan. Untuk menunjang karirnya sebagai orang mafia, Al Capone kemudian bergabung dengan kelompok mafia paling buruk dan kejam yaitu Five Points Gang. Di sana Al dipekerjakan sebagai gigolo atau tukang pukul di Coney Island Dance Hall and Saloon. Dari pekerjaan inilah kemudian Al Capone mendapat kenang-kenangan berupa bekas luka di mukanya sehingga mendapat julukan “Scarface”.
Walau dunia mafia sangat keras, namun hal itu tak menutup fitrah seorang manusia untuk jatuh cinta. Begitu juga seorang Al Capone. Ia kemudian jatuh hati dan menikah dengan seorang wanita yang bernama Mae Josephine Coughlin yaitu seorang waita asal Irlandia. Mereka menikah pada 30Desember 1918. Dari pernikahan tersebut mereka dikaruniai anak yang bernama Albert Francis “Sonny” Capone.
Al Capone dan keluarga barunya itu kemudian mendiami rumah di 7244 South Prairi Ave di bagian selatan Chicago. Al Capone kemudian bergabung lagi dengan Torrio (mentornya yang mengenalkan Al Capone dengan dunia mafia) yang lebih dulu berdagang barang-barang ilegal. Saat itu Torrio mendapat banyak kekayaan dari hasil kejahatan James “Big Jim” Colosimo yang terbunuh akibat tak mau bekerja sama di bidang bisnis baru, Al Capone pun sempat dituduh telah melakukann pembunuhan.
Ketika tahun 1923, Chicago melakukan pemilihan walikota yang baru dan terpilihlah William Emmet Dever sebagai walikota yang baru. Sang walikota terpilih ini sangat tidak suka terhadap para gangster dan melakukan pengusiran besar-besaran terhadap para gangster ini. Hal ini membuat kelompok Al Capone (Chicago Outfit) harus mencari daerah baru dan terpilihlah daerah yang bernama Cicero di Illionis. Namun untuk menaklukkan daerah tersebut, Al Capone and the gank harus mau bertarung sengit dengan penjahat yang menguasai Cicero sebelumnya yaitu Myles O’Donnell dan William “Klondike” O’Donnell untuk memperebutkan kekuasaan di pusat kota Cicero.
Pertarungan itu akhirnya dimenangkann oleh Al Capone dan itu adalah sejarah yang gemilang bagi Al Capone dalam pengambil alihan pemerintah kota Cicerro namun sebagai akibat dari pertarungan itu, 200 orang dilaporkan tewas.
Pada 14 Februari 1929, Al Capone mendalangi pembunuhan terhadap anggota gangster Bugs Moran. Pembunuhan tersebut dilakukan oleh anak buah Al Capone yaitu Muray the Hump dan Jack “Machine Gun” McGurn. Pembunuhan itu menewaskan secara kejam tujuh orang anggota gangster Mafia Bugs Moran di sebuah garasi 2212 Noth Clark Street namun sbenarnya bukan tujuh orang yang tewas tetapi lebih dari itu.
Al Capone dan anak buahnya pun langsung dituduh sebagai dalang dari pembunuhan yang terkenal dengan nama Saint Valentine’s Day Massacre 1929 yaitu sebuah pembunuhan yang paling tekenal dalam dunia gangster abad 19. Namun entah kenapa tak seorang pun pernah didakwa atas pembunuhan tersebut.
Akhir Petualangan Al Capone
Sepak terjang Al Capone di dunia mafia sangat merisaukan masyarakat dan para penegak hukum pun banyak yang mengincarnya. Salah satuya adalah Aliot Ness yaitu seorang agen FBI yang sudah lama memata-matai Al Capone. Eliot Ness akhirnya berhasil meringkus Al Capone ketika Al Capone melakukan penyelundupan minuman keras. Hal inilah yang menjadi akhir dari petualang sang gangster terhebat “Al Capone” yang kemudian diakwa berlapis-lapis atas segala kejahatan yang telah dilakukannya. Al Capone kemudian tutup usia pada usia 48 tahun tepatnya pada tanggal 25 Januari 1947.
Post Comment
0 komentar:
Posting Komentar