Miliarder Seksi Ivanka Trump Membagi Rahasia

Negosiasi Ala Putri Cantik Donald Trump 



Meski terlahir di kalangan orang kaya. Ivanka Trump membuktikan bisnis sudah mendarah daging. Ia merupakan wakil presiden untuk pengembangan dan akuisisi Trump Organization. Dia juga berbisnis bidang fasion lewat Ivanka Collection. Dalam tulisanya menyebutkan Ivanka belajar banyak tentang bernegosiasi.

Ia mengambil beberapa kasus seperti halnya: Menegosiasikan pengembangan kembali Paviliun Kantor Pos dari Pennsylvania Avanue di Washington DC. Juga termasuk mengakuisi tempat ikonik seluas 800 kb dari Doral Resort & Spa -dilakukan selepas melahiran putrinya, Arabella, di tempat tidur.

"Berbicara tentang anak-anak, saya dapatkan tempat untuk mengasah kemampuan negosiasi saya setiap hari di rumah; tidak ada negosiasi lebih agresif dari anak -dan saya memiliki dua!" Trump menulis.

Dia memiliki atribut negosiasi yakni "persiapan teliti, memiliki temperamen, dan cinta sejati dari permainan itu, " dan ia berbagi sembilan aturan untuk negosiasi bahwa siapa pun dapat mengikuti, untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan.

Dari sembilan tersebut, Business Insider memilih yang terbaik yaitu 6 hal, yaitu:

Periapkan tujuan mu kedepan

Apakah kamu mau mencari peningkatan ataupun menegosiasikan jadi lebih fleksibel secara waktu, maka dia  menjelaskan mengetahui apa yang ingin kamu capai sebelum melakukan negosiasi merupakan "aturan emas". Ivanka menyebut banyak orang mengabaikan hal tersebut ketika bernegosiasi.

"Tanpa rencana, anda telah mengizinkan pihak lawan untuk mendefinisikan tujuan anda, bukan sebaliknya," tulisnya.

Cobalah memahami tujuan orang lain

"Hal paling berharga yang anda dapat lakukan secara benar adalah mengidentifikasi prioritas utama orang lain," Trump menulis.

Sewaktu biasa saja tujuan utama orang tersebut tidak bersinggungan dengan punyamu. Mulai dari sana maka kamu bisa memberikan apa tujuan mereka jadi mereka merasa telah menang (padahal kamu lebih menang).

"Ya, negosiasi adalah tentang uang dan kelas bawah, tetapi banyak sekali, itu jauh lebih dari emosional dan kompleks dari itu," tulisnya.

"Menyadari bahwa hasil ekonomi mungkin tidak menjadi prioritas utama pihak lain memberi anda akan lebih banyak chip untuk bermain dengan dan akan memungkinkan anda untuk mencapai hasil yang lebih baik daripada anda mungkin telah mengantisipasi," paparnya lagi.

Bernegosiasi secara personal, lebih baik di wilayah sendiri

Jangan bernegosiasi melalui email, Ivanka mengingatkan.

"Ini (email) adalah bunuh diri yang menguntungkan pihak lebih lemah dengan memungkinkan mereka untuk menghindari konfrontasi langsung dan mengambil lebih banyak waktu untuk kerajinan respon yang kuat." Dan itu mudah untuk salah menilai nada melalui email, yang bisa menjadi masalah, katanya.

Perhatikan bahasa tubuh kamu

Cara pembawaan kamu meskipun tengah duduk itu penting. Dia memberi catatn kebanyak komunikasi kita merupakan non- verbal meyakinkan lewat ekspresi muka, gestur, postur, dan elemen suara, seperti pertanda.

Maka saran dia: Jangan gelisah. Jangan bermain dengan kuku atau mengetuk kaki. Janganlah duduk di tepian tempat duduk mu karena itu akan membuat kamu tampak canggung. Jangan beprasangka dulu dan mengetuk kuku jari karena itu menunjukan agesifitas atau juga kekhawatiran.

Jangan menyilangkan tangan mu secara protektif karena itu akan terlihat lemah dan terintimidasi.

"Terlepas dari seberapa cepat detak jantung andamengalahkan, duduklah tegak, buatlah kontak mata, dan fokus pada pernapasan merata," Trump menulis.

Mendengarlah lebih dari bicara

Ketika orang tidak nyaman, dan banyak orang ketika bernegosiasi, maka akan mulai bergumam jadi satu alat menutup kevakuman pembicaraan.



"Beberapa negosiator terkuat saya tahu hanya duduk dan mendengarkan. Semakin sedikit mereka terlibat, semakin besar kemungkinan orang lain untuk tergelincir dan menawarkan informasi yang mereka dinyatakan akan terus dijaga," katanya.

Beriaplah untuk mengikhlaskan

Jika segala sesuatunya menjadi memanas atau kamu tidak memiliki halaman sama tentang maksud tertentu, kamu selalu bisa menyarankan beberapa hari untuk berpikir tentang sesuatu dan terkoneksi.

"Negosiasi bisa kembali ke jalur cukup cepat ketika anda membiarkan orang memiliki waktu mendinginkan," tulisnya.

Biografi David Si Tukang Permak Jean JJH

Pengusaha Muda Muh. David Octavian



Menjadi muda jangan cuma foya- foya. Mulailah berbisnis mungkin dari hal paling sederhana. Ini kisah David atau nama panjanganya Muhammad David Octavian. Pengusaha muda dibidang permak jean. Usaha yang dinamainya Jakarta Jean House (JJH), merupakan salah satu usaha permak jean premiusm di Indonesia.

Sejak kecil rajin menabung memang untung. Itulah kunci sukses David. Dimana ia bermodal uang tabungan sejak dulu kala. Memiliki langganan kelas atas dimana menghasilkan Rp.35 juta setiap bulan. Memang sajak duduk di bangku sekolah dasar sudah terlihat jiwa wirausahanya.

Pemuda Betawi ini membiasakan diri menyimpan uang ketika itu. Putra dari pasangan Wawan Wahyudi dan Kokoh Rukoyoh ini, menyasar jean khusus milik brand ternama dunia. Bukanlah perkara mudah loh. Karena bisa- bisa nanti apa bedanya dengan permak biasa? Perjuangan dimulai ketika ia berjualan gelang rajutan.

Kemudian David pernah berjualan jaket sampai melayani jasa percetakan buku. Di masa sekolah menengah lah merupakan masa tersulit. Dimana dia menyadari pentingnya kesuksesan. Ia waktu itu merasakan minder ketika temannya berkecukupan. Bayangkan masa itu teman- temannya asik nongkrong minta uang mama.

"...pergaulan dengan teman- teman yang cukup tinggi taraf ekonominya. Kadang- kada saya ingin seperti apa teman- teman saya, ingin minta uang sama mama untuk jajan dan nongkrong bareng teman- teman," kenang David.

Tetapi dia menyadari bahwa harus bekerja keras. Hanya semakin bekerja keras, David menyadari bahwa meminta uang ke orang tua tidak baik. Makanya dia malah semakin asik berbisnis sendiri. Hasratnya lebih ke passion berwirausaha dibanding mencari uang buat bersenang- senang.

Maka dia bertahan tetap berbisnis membuat brosur, panflet, poster atau sepanduk. Bisnisnya menyasar acara yang diselenggarakan oleh sekolah.

Tidak mau kuliah


"Saya mulai belajar berbisnis sejak masih duduk di bangku SD," tutur David.

Dia tidak mau membebani orang tua. Sudah dimulai sejak duduk di bangku sekolah dasar. David kecil yang mendapatkan uang saku Rp.700. Uang tersebut dianggap tidak mencukupi bagi kelas lima. Naik angkot pun butuh uang Rp.200. Dibanding teman- temannya yang punya uang saku Rp.1.200 setiap hari.

Ia tidak mau merengek. Maka mencari akal melalui barang bekas sekitar. David kecil mulailah menjual aneka barang bekas. Kebetulah nih, sang ayah, yang juga montir banyak mengepul barang- barang sisa mesin. Seperti kabel diutak- atik menjadi ornamen manik- manik.

"Itulah bisnis pertama saya, berjualan gelang di kelas," kenangnya. Maka gelang tersebut dijual Rp.200- 250 setiap gelang. Pertama kali mencoba ternyata langsung laku. Sejak saat itu, bisnisnya ekspansif sampai nanti ke sekolah dasar lain, disekitar Ciputat.

Untuk pemasaran kemudian diserahkan ke teman di SD lain. Ia memberikan bonus khusus bagi penjualan terbanyak. Entah disadari atau tidak David kecil menerapkan strategi bisnis kelas dewasa. Usaha itu ternyata terkenal dikalangan anak seumuran. Usaha gelang tersebut dijalani sampai enam tahun atau sampai kelas 6.

Semakin besar usahanya semakin besar juga. Dia mulai berbisnis garmen lewat almameter sekolah. Ia juga pernah menjadi tenaga pemasaran produk jam dan kacamata lewat online. Pengalaman didukung naluri alami sampai kesuksesan bisnis permak jean. David memiliki segudang pengalamana untuk membidik kesempatan.

Dia tidak berpikir akan kuliah. Selepas masa SMA, ia tidak mau menambah beban orang tua dan memilih berwirausaha. Namun, keinginan orang tua tidak terbendung, mereka ingin anaknya sampai ke jenjang yang tertinggi yaitu universitas. Demi memenuhi permintaan tersebua maka David mengiyakan maju kuliah.

Ayah David adalah seorang pekerja bengkel mobil, sementara sang ibu bekerja sebagai penjaga toko. Ibu David sangat menginginkan anaknya menjadi sarjana. Sebagai anak berbakti, David melihat jelas dimatanya tidak ada hal paling membanggakan selain gelar sarjana. Ibu David rela bekerja lebih keras agar dirinya bisa kuliah.

Akhirnya David berkuliah disalah satu universitas swasta mengambil jurusan IT. Ketika masuk semester 2, ia menyadari bahwa biaya kuliah merupakan hasil jualan gelang sang ibu. Buat membiayai kuliah ibunya rela menjual barang berharga turun- menurun. Maka semenjak itupula lah, David memutuskan harus lebih bekerja keras.

Bisnis cerdas


Menyadari ibunya berkorban banyak. Sejak berkuliah, dia mulai berpikir bekerja dan menambah uang saku sendiri. Mulailah dia menggunakan uang tabungan sejak kecil. Uang tersebut lantas dijadikannya pakaian yang dijual kepada teman- temannya. Total Rp.3 jutaan dibelikan pakaian pria maupun wanita ke Mangga Dua.

Setiap harinya harus bangun pukul 5 pagi. Dia naik busway ke Mangga Dua, membeli pakaian pria maupun wanita. Pemuda kelahiran Jakarta, 29 Oktober 1989 ini, maka saban hari mententang dua tas penuh berisi pakaian siap jual. Seorang pedagang yang akhirnya menemukan titik jenuh. David ingin jadi entrepreneur sejati.

Dia ingin punya tempat bisnis sendiri. Ingin membantu orang banyak, membuka lapangan pekerjaan, punya karyawan sendiri. Disaat itu, tahun Oktober 2009, ketika usianya 20 tahun mengalirlah masuk serbuah aneka brand jean asing; Lee, Levis, Tsubi, LeeCoper, Imperial, Ksubi, Cheap Monday, Truly Legend, April 77, Iron Heart.dll.

Banyak brand jean masuk tetapi sedikit permak jean. Meskipun banyak di jalanan tidak banyak yang khusus menangani brand khusus asing. Inilah pasar disasar oleh David ketika ingin punya usaha sendiri. Menyasar jean ukuran besar karena tidak sesuai badan orang Indonesia.

Selama itu sebenarnya banyak permak jean tersebar. Hanya, kebanyakan pemilik brand jean mahal itu tidak mau sembarangan mempermak jeannya. Sayang kan mahal- mahal ktalau hasilnya ternyata tidak memuaskan. Oleh karena itulah lahir Jakarta Jean House, menjawab kegundahan pemilik jean mahal impor tersebut.

Diibaratkan David bahwa jean mahal seperti mobil mewah. Kalau sampai pemilik salah mengganti oil maka akan berabe. Alumni Universitas Bina Nusantara tersebut akan meyakinkan hati pelanggan. Maka dia belajar keras soal jean impor mahal tersebut. Dia juga mendatangkan mesin chainstitch khusus jean dari Jepang.

Bayangkan jean berbagai merek tersebut harganya sampai Rp.3 juta- Rp.6 juta per- potong. Berkat niat tulus memperdalam pengetahun tentang jean itulah; David dipercaya pelanggan mampu. Hingga dia menggaet pelanggan dari pejabat, selebriti, mahasiswa, pengusaha, dan profesi lainnya.

Dia menggaet bahkan keluarga Cendana. Beberapa pemain bola nasional juga menjadi pelanggannya. Sudah dua tahun lebih berjalan, David telah memiliki dua gerai besar di mall terkemuka Jakarta. Pelanggan juga rela datang dari Yogyakarta, Medan, Pekanbaru, sampai luar negeri yaitu Singapura dan Australia.

Pelanggan datang langsung atau mengirim lewat ekspedisi. Permak ala Jakarta Jean House (JJH) mencapai Rp.15.000- Rp.120.000. Sehari pihaknya mampu mereperasi 50 jean impor. Bisnis ini juga telah merambah jin impor kustom Rp.538.000- Rp.688.000 per- potong. Kalau jasa baru ini David menerima tujuh pesanan sehari.

Anak montir


Otak bisnis pakaian sudah sejak kuliah. Dia menjual lewat memotret baju- baju di Pasar Tanah Abang. Tiap pagi rela mengantri membeli baju. Ke kampus maka kanan- kiri menenteng tumpukan baju. Bahkan sempat dia akan diskor lantaran berjualan. "Pak, bapak tahu enggak kenapa saya jualan? Untuk bayar kuliah," ujar David.

Dia lantas menambahi kalau dia tidak jualan maka tidak kuliah. Tidak kuliah berarti tidak membayar gaji para dosen. "Kalau saya tidak kuliah, bapak tidak bisa gajian karena gaji bapak berasal dari duit mahasiswa," ujar David menirukan.

Tren nudie jean memang tengah digandrungi. Selain karena brand tetapi juga karena mahal. Ini kesempatan tidak dibuang sia- sia. Kalau ayah David membuka bengkel otomotif, maka putranya membuka bengkel buat jean. Waktu itu ia sempat disepelekan teman- teman. Mereka masih asing menganggap kecil tukang permak jean.

Agar tidak disepelekan uang Rp.15 juta dikeluarkan sisa Rp.300 ribu. Uang hasil jualan pakaian selama berkuliah diputar kembali jadi bisnis. Memang permak jean dimana- mana tetapi bukan khusus jean mahal. Maka termasuk memberikan solusi menjaga kualitas jean.

JJH dibuka di Cipete berukuran 1,3 meter, membeli mesin, dan renovasi. Mesin permak impor dari Jepang tersebut menghasilkan jaitan berantai. Yang menghasilkan roping effect khas jean impor. Dia menyebutkan keasilian jean akan terjaga.

Ini membuat JJH menjadi permak jean terbaik se- Indonesia bahkan Asia. Enam bulan pertama perjalanan bisnis mampu membelik orang tua mobil.

"Saya cari tau masalah jean. Ketika dipotong ternyata tidak sembarangan dipotong," tuturnya. Omzet dapat dikantongi sampai Rp.35 jutaan. Berbeka keyakinan saja maka bisnis sepele mampu mendapatkan nilai jual lebih.

Strategi marketing terbaik tidak spesifik sih. Dia memanfaatkan sosial media, mulai dari Twitter, Facebook, Instagram, BBM, dan lainnya. Tidak ada terori khusus, seperti dana cadangan agar selama 3 bulan kemudian ada backup. Itulah David cuma bergerak berdasarkan insting akan sukses. Semua tinggal dijalankan sambil jalan.

Membuat Aneka Makanan Jamur Selepas Office Boy

Profil Pengusaha Tandri Kurniawan dan Siti Rohayati


Merantau sampai ke Bandung membuahkan hasil. Tandri Kurniawan ketika tahun 2000 merantau dari asal Pekanbaru, Riau sampai ke Bandung, Jawa Barat. Alasannya mendapatkan pekerjaan tetap menjadi office boy salah satu hotel. Jujur saja bekerja menjadi tukang bersih- bersih tidak menghasilkan cukup.

Maka dia membanting stir menjadi pengusaha. Awalnya mencoba menanam jamur di rumah. Ini menjadi satu langkah dirinya menjadi juragan jamur tiram. Sukses dijalani di rumah, ia lalu membuka gubuk sederhana dari bambu sebagai tempat budidaya.

Sebuah bilik bambu menjadi saksi bisu sejak 2005. Tandri memutuskan berhenti bekerja di hotel. Menekuni usaha jamur tiram, yang awalnya di dalam rumah, lalu mulai dari bilik bambu menampung 12.000 baglog bersewa Rp.3,7 juta. Meski sukses sebagai petani jamur maka hidupnya ditangan tengkulak.

Harganya rendah di petani, tetapi tinggi sesampai di tengkulak. Benar berbanding terbalik harga perkilonya. Harga di tingkat petani Rp.1.000- 1.500 per- kg. Sementara harga tingkat pasar mencapai Rp.6.000- Rp.7.000 per- kg. "...artinya yang paling untung tengkulaknya," ujar Tandri miris.

Maka semenjak itulah hasrat berubah. Ia ingin menghasilkan lebih besar untung. Maka, Tandri mulai berpikir bagaimana mengolah jamur tiramnya. Akhirnya, di tahun 2011, maka diputuskan ia akan mengolah jamur jadi keripik.

Mencoba bisnis


Berawal dari rasa jengkel dimulailah percobaan membuat keripik. Tidak langsung berhasil dibutuhkan waktu, dia sendiri memang baru pertama kali. Hasilnya pertamanya selalu gagal terlalu lembek. Atau, akhirnya dia menggoreng malah tetapi malah keras. Untuk resep dicarinya lewat internet sampai ketemu yang cocok.

"...akhirnya dapat resep yang pas," kenangnya. Sukses menghasilkan keripik bercitara rasa, sedap, dan juga crispy. Kini giliran kebingungan kemanda dia akan pasarkan. "Saya jadi dilema, rumah tinggal saya berada di dalam gang sempit, tidak punya toko jualan."

Tandri mulai menawarkan keripik jamur lewat BBM. Penjualan online sangat membantu tumbuh kembang bisnisnya. Ia bahkan mampu menjual seribu bungkus keripik perbulan. Harga perbungkus dijual Rp.15.000 sampai Rp.17.000 per- bungkus.

Keuntungan bersih berjualan keripik mencapai Rp.4 juta. Padahal, sebulan pertama sejak sukses budidaya, ia menjual ke tengkulak cuma untunga Rp.600.000 ribu, beda kan? Maka tidak sia- sia keputusannya untuk keluar office boy. Sebagai tambahan gajinya waktu itu, jikalau sesuai UMK Bandung, maka senilai Rp.2 juta.

Bersama istrinya fokus Tandri bagaimana masuk ke supermarket. Untuk satu ini dibutuhkan lebih banyak ia keluarkan. Baik uang ataupun tenaga produksi agar lebih banyak. Ia menyebutkan untuk sekarang masih ada kebutuhan tidak terpenuhi. Oleh sebabnya dia meminta bantuan kepada teman- teman sesama petani.

Agar mampu masuk ke supermarket dibutuhkan 1.000 bungkus per- hari. Agar pendapatan semakin tinggi maka disediakan ruang kerja sama berupa reseller. Masyarakat bisa menjual dengan potongan harga senilai Rp.5000 per- bungkus, atau Rp.15.000 per- bungkus menjadi Rp.10.000 per- bungkus untuk kemasan biasa.

Untuk kemasan alumunium foil harga semula Rp.17.000 menjadi Rp.13.000 per- bungkus. "Dengan menjaga kualitas, menciptakan aneka kreasi jamur terbaru, saya yakin bisnis saya akan terus maju," ujar Siti Rohayati, wanita yang penulis kira merupakan istri Tandri Kurniawan.

Berbekal kepercayaan diri itulah, produk Azka Mushroom berkembang pesat. Aneka rasa disuguhkan mulai dari original, keju, barbeque, balado, pedas manis juga ekstra pedas. Tambahan adalah produk baru yaitu aneka nuget jamur. Tandri mengaku mampu menjual 500 bungkus nuget jamur meski produk baru.

Bisnis serba jamur


Berbeda versi Siti, usahanya dijalankan sejak Desember 2011, dan merupakan bisnis yang tengah menjamur lebat. Niat berbisnis terinspirasi sang suami yang juga memiliki usaha sejenis. Bedanya sang suami memiliki usaha di kawasan Cisarua Lembang. Ia tanpa ragu meminta pasokan jamur milik suaminya.

Olahan jamur berbagai bentuk tinggal mencari di internet. Siti menggunakan bahan terbaik milik suami. Jamur haruslah segar, berukuran besar, hingga mudah dan banyak jika diolah menjadi keripik. Sebagai wanita, Siti terbilang perfeksionis termasuk soal minyak, tepung, yang juga harus berkualitas.

Uang modalnya cuma Rp.500 ribu awalan. Uang tabungan dibelanjakan jamur tiram, tepung terigu, dan juga bumbu. Produksi pertama menghasilkan berat 250 gram masing- masing. Semua dipasarkan ke tetangga dan teman terdekat. Olahan tersebut lantas dinamainya Marrema. Nama didasari bahasa Sunda yang berarti laris manis.

Nama tersebut didasarkan berdasarkan lokal sekaligus doa. Membutuhkan ketukan ketika memulai usaha jamur tersebut.

Rahasia sukses bisnis jamur adalah ketekunan ditambah ketelitian. Pasalnya kita tau dibutuhkan kecermatan soal persentasi adonan. Juga termasuk proses penggorengan sampai ke pengemasan. Dibutuhkan ketelitian bagi Siti mengerjakan hal tersebut. Untungnya nih dia tidak mengalami kesulitas berarti dibanding suaminya.

Dalam pembuatan keripik jamur 15 kg butuh 12 jam. Kalau nuget jamur lebih lama lagi dibanding keripik. Bayangkan nuget jamur 20 bungkus atau 5 kg nuget membutuhkan waktu 12 jam. Satu hari pengukusan, dan dua hari untuk pemotongan, memberi tepung, menggoreng, didinginkan, dikemas sampai dimasukan kulkas.

"Produksi keripik dan nuget tidak bisa sekaligus," paparnya. Dibutuhkan waktu bergiliran agar tidak menjadi kerepotan. Agar lebih sempurna maka penirisan minyak dibikin sekering mungkin.

Tanpa monosodium glutamate (MSG) membuatnya tidak tahan lama. Meski begitu rasanya gurih karena ia membei campuran daging ayam asli dicampur gula, garam, dan rempah. Sekali lagi tanpa bahan pengawet juga tanpa pengembang. Siti memilih makanan sehat meski harga jualnya akan jatuh lebih mahal.

Olaha hasil karya Sitis dibagi dua yaitu nuget jamur dan keripik jamur. Yang masing- masing terbagi menjadi nuget jamur original, jamur brokoli, keju nuget jamur ekstra keju dan udang, jamur wortel, dan terkahir jamur lele.

Promosinya melalui mulut ke mulut. Karena variasi produknya banyak membuat orang cepat tertarik. Bukan sekedar membuat keripik jamur biasa. Siti juga mulai merambah internet lewat Facebook pribadi di akun Siti Rohiyati. Pesanannya sudah datang dari Palembang, Makassar, Bali, Pekanbaru, Kalimantan, Lampung, dan Palembang.

Ia menjelaskan tidak semua pesanan terlayani. Pengiriman yang lama malah nanti merusak kualitas produk. Produksi per- harinya 400- 500 bungkus keripik dan 100 bungkus nuget. Pesanan tersebut menghasilkan omzet empat juta per- bulan. Empat tahun sudah, kesulitan terbesar Siti meliputi SDM, proses produksi, dan modal.

"Kuncinya adalah menjaga semangat dan melakukan keseharian bisnis dengan senang hati," saran Siti.

Mulai membangun mimpi bisnisnya berkembang. Hasil keuntungan dibelikan mesin produksi lebih besar. Dia membeli kompos, wajan khusus, pendingin, alat peniris minya seharga dua jutaan. Waktu mendatang mulai direncanakan booth jamur di Bandung.

Maksudnya menampilkan aneka olahan jamur dan cara memproduksi jamur. Usahanya juga ditargetkan oleh Siti menjadi restoran jamur ataupun rumah makan aneka jamur.

Catatan: Penulis sedikit ragu atas kesimpulan bahwa keduanya adalah suami istri. Hingga kami menemukan dua alamat sama persis di kedua yaitu Jalan Siliwangi Dalam I No 89 A/155bB RT 1 RW 1, Bandung, Jawa Barat (sumber Republika dan Detik)

Serba Agrobisnis Menjanjikan Khansa Food

Profil Pengusaha Waqas Mahmoed


  
Manisnya berbisnis organik dirasaka pria ini. Muh Waqas Mahmoed sudah mengenal berbisnis organik sejak lama. Mudah dibudidayakan ternyata, serta permintaan akannya yang kian bertambah setiap tahun. Bahkan tahun 2015 target mencapai 20 juta ton. Padahal itu baru target pasar nasional, belum target pasar ekspor ke Amerika.

Di tahun 2014, menurut catatanya permintaan ekspor tinggi, yakni mencapai 3,5 juta ton. Warga Sulawesi Selatan ini tidak mau tanggung menanam jagung. Bayangkan tanah seluas 450 ribu hektar rencananya akan ditanami jagung. Ia baru menggarap setengahnya 20 hektar.

Jagung manis menjadi andalan Waqas. Utamanya jagung manis organik menjadi diminati sekarang ini. Selain kamu jual ke pedagang pengepul. Kamu bisa menjual ke pasar modern, seperti supermarket, ataupun mal- mal penjuru Makassar. Harga lumayan baik yakni Rp.850 per- buah. "Kalo soal omzet itu rahasia," tuturnya lagi.

Pria kelahiran Jakarta, 29 Oktober 1961, harga tinggi berkat animo budaya organik. Selain itu jagung dapat diolah menjadi berbagai bentuk semacam jagung bakar ataupun jagung rebus. Tingkatan penerimaan juga tergolong tinggi yakni mulai pasar tradisional hingga retail.

Dia tidak mau kalah dengan penghasil jagung tetangga. Petani asal Jeneponto dan Bantaeng bahkan berhasil mencapai 10 ton per- hektar. Ayah empat anak ini menyebut bahwa menanam jagung itu mudah. Cukup saja memanfaatkan tanah kebun atau sawah, hanya saja tidak boleh tergenang air.

Unsur Nitrogen (N) haruslah besar. Tetapi tetap mengimbangi lewat unsur Kalium (K) dan Pospat (P). Jadi intinya butuh unsur hara cukup.

Bisnis darat laut


Tips menanam jagung manis ditanah kering berbeda. Kamu membutuhkan bedengan, tampat pembuangan air yang berdiameter 1 meter dan ketinggian 20- 30 cm. Jarak antara badengan akan ada 30 cm yang ditanami 2 lajur baris tanaman. Bedengan tersebut memang fokus berfungsi sebagai pengontrol air atau drainase.

Gunakanlah pupuk organik untuk memenuhi unsur N dan unsur lainnya. Penggunaan kompos yakni berbahan kotoran ayam ditambah kotoran sapi atau kambing, yang berkomposisi 1:1. Untuk kotoran ayam memberikan kadar N lebih banyak dan mudah terurai. Kotoran sapi dan kambing akan memenuhi K dan P -nya.

Kebutuhan pupuk disebutnya mencapai 5 ton per- hektar. Penanaman jagung lebih baik menggunakan sistem tunggal. Satu lubang sedalam 23 cm dimasukin 2 bulir benih jagung. Kemudian tutuplah dengan tanah dan kompos; sirami agar kelembapan terjaga. "Untuk satu hektar dibutuhkan 8 kg," paparnya.

Alumni Universitas Negeri Jendral Sudirman 1987, Purwakarta, Jawa Tengah ini, menyebutkan bahwa butuh jarak antar tanaman 60- 70 cm. Setiap hektar menurutnya akan menghasilkan 34.000- 37.000 tanaman per- hektar.

Sukses jagung manis begitu pula usaha lain. Waqas termasuk pengusaha produktif. Jika jagung merupakan bisnis tanah maka kali ini adalah bisnis air. Lewat Khansa Food, Waqas memproduksi rumput lau organik asli Indonesia. Mulai produk kerupuk rumput laut, brownies rumput laut, getuk dan agar- agar rumput lain.

"...mia kering rumput laut, tersi rumput laut, dan es buah sirsak rumput laus," tambah Waqas.

Melalui usaha rumput laut menghasilkan 6 ribu kemasan berbagai produk. Ia menyebut harga produk sekitar Rp.10 ribu, omzetnya mencapai Rp.60 juta per- bulan. Khansa Food menyasar penjualan online ataupun jadi andalan pusat oleh- oleh.

Melalui aneka bisnis online mampu mencakup banyak daerah. Bahan bakus sendiri didapat dari kelompok nelayan asal Balai Budidaya Air Payau Takalar, Sulsel. Dia sendiri mendapatkan pendampingan teknis secara berkala oleh mereka. Tanpa bahan pengawet, juga tanpa warna buatan, ditambah serat alami menyehatkan.

Meskipun bisnis rumput laut menjanjikan tetapi butuh waktu. Kamu tidak boleh terburu- buru disini, karena Waqas sendiri mengikuti pelatihan sebelum terjun berbisnis.

Website: Khansafood.com

Anak Penjual Kue Kini Juragan Kue Nasional

Profil Pengusaha Nurisana Tungga Dewi



 Waktu SMP sudah terbiasa membuat kue sendiri. Nurisana Tungga Dewi memang senang dunia memasak. Ia mencontoh ibunya yang juga pengusaha kue. Belajar semenjak kecil sentuhan tangan Ery, begitu dia biasa dipanggil, menggugah selera. Bahkan kabarnya nih, Ery berhasil mensuplai aneka kue di pagelaran olahraga PON.

Kue pertama dalam ingatanya ialah lapis legit. Hobi terus ditekuni ketika masuk sekolah menengah. Maka ia memilih berbisnis kue dibanding sibuk mencari pekerjaan. Disaat memasuki kuliah, bahkan dia sudah siap menjajakan aneka kue buatan sendiri. Tanpa malu wanita asal Muara Enim, Sumatra Utara ini, tidak pernah malu.

"Waktu SMP, saya sudah bisa bikin kue dan memanggang lapis legit," jelas Ery. Begitu lulus kuliah jurusan ekonomi pun tidak langsung bekerja. Dia memilih melanjutkan usaha sang Ibu sejak 1993. Sarjana ekonomi ini sama sekali tidak pernah menyentuh surat lamaran pekerjaan.

Tidak pernah terpikir menjadi pegawai sebutnya. Tidak bermimpi menjadi pegawai kantoran, malah sukses membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain.

"Itu (membuka lapangan pekerjaan) yang membuat saya berbisnis," aku Ery. Keputusan berbisnis bukan lah tanpa masalah tetapi tidak salah. Berkat bekerja sesuai passion, melalui hobi membikin kue sejak kecil rasa itu mengalir memenuhi mulut pembeli.

Usaha tersebut berkembang pesat bernama Ery Cake. Dari kue tradisional, bahkan kue modern mampu dia buat dan rasanya enak, sebut saja risoles, lemper isi, roti sobek, roti cokelat keju, bahkan juga menyediakan kue ulang tahun. Semua dibabatnya, cuma seharga murah antara Rp.2000 hingga belasan ribu rupiah.

Usaha sederhana


Pada dasarnya menjadi pengusah memang mimpinya. Hanya saja, dia tidak pernah memikirkan tentang uang, tidak terbayang akan menghasilkan ratusan juta. Usaha yang dirintis oleh sang ibu, berjalan sangat "smooth" sejak tahun 1993. Tanpa masalah berarti tetapi menarik disimak perjalanan karirnya.

Ia modal bisnis Rp.100 ribu. Uang tersebut dibelikan oven baru, membeli beberapa peralatan kue. Setelah ia membuat kue akan dititipkan ke tukang sayur yang keliling komplek perumahan. Kue sederhana yang dijual Rp.150 laris manis menjadi idaman. Sukses perkomplek, dia menyasar sekolah, dimulai TK sampai SMA dimasuki.

Untuk mendukung brand awareness maka dia mengikuti pameran. Aneka bazar dilaluinya agar mengenalkan produk Ery Cake. Sukses orderan makin banyak setelah aktif mengikuti kegiatan semacam ini. Sayangnya, tidak semua mulus, tetapi dia tetap berusaha dan berhasil mengatasi masalah kembali ke jalan semula.

Hal utama menjadi masalah ialah kualitas pegawai. Cerita tentang pegawai yang sudah pintar membuat kue lantas mengundurkan diri, sudah biasa. Mereka membuka usaha kue sendiri. Maka kerepotan mengajari dari awal menjadi rutinitas menjari pekerja.

Masalah lain ialah pasokan listrik. Di tempatnya sering terjadi pemadaman listrik oleh PT. Perusahaan Listrik Negara. Merasakan betul sering kali listrik padam. Dia kerepotan karena usaha dijalankan tergantung energi listrik. Tambahan, ia tidak pernah sekalipun terpikirkan menurunkan kualitas, seperti bahan baku murah agar hemat.

Ketika terjadi kenaikan tarif dasar listrik maka hanya satu solusi. Ery akan memilih mengurangi besaran kue dibanding mengurangi kualitas ataupun menaikan harga. Kunci sukses kue ialah layanan serta kualitas yang tetap baik agar pelanggan tetap setia.

Kue dijual Rp.2000 sampai ratusan ribu. Pernah juga Ery membuat kue ulang tahun seharga Rp.1,5 juta. Semua berkat kegigihan menjadi pelopor kue modern di Palembang. Setiap harinya mampu membuat 10 kilogram roti serta 1.5000 aneka kue ke penjual toko. Setiap hari sudah menerima pesanan kue ulang tahun atau kue kotak.

Selalu invoatif


Guna meningkatkan dan mempertahankan keberlangsungan usaha; aneka variasi ditawarkan oleh Ery Cake. Dia sendiri meski sudah jago biki kue tetap belajar. Ery tetap mengikuti aneka pelatihan pembuatan kue. Dia menarget resep- resep baru untuk diolah. Istilahnya semakin variatif maka akan semakin bertahan dari para pesaing.

Dia pernah mengikuti pelatihan Koki Lin di Bandung. "...dan Yongki Gunawan," tambahnya. Ia lakukan itu semua ditengah- tengah kesibukan menerima pesanan. Jika selesai membuat kue lalu dipajang rapi di etalase toko, maka ia akan segera berangkat mengikuti pelatihan.

Membuat kue mulai pukul 03:00 WIB, kemudian dipasang di etalase pukul 06:00 WIB. "Pukul 07:00, saya mulai mengikuti kelas masak," terang Ery.

Walaupun lelah tetap dilakukan dengan senang hati. Meski begitu sekarang- sekarang ini, ia mengaku mulai kerepotan mengurusi bisnis, jadi tidak sesering dulu mengikuti kursus. Kursus berkesa ialah ketika ia mengikuti kursus pakar pastri asal Malaysia, Eugene Wong Chyi Yew di Jakarta.

Datang langsung meminta diajari pembuatan kue. Dia menjelaskan kue dipelajari waktu itu adalah membuat keu mangkuk (cupcake). Selain cupcake juga membuat tiramisu khas Itali atau kue modern lain. Semuanya untuk memberikan variasi agar tidak jenuh. Kue tiramisu sendiri menjadi hidangan andalan di kue tokonya.

Meski enak, perlu kamu ingat kue modern semacam tiramisu dibutuhkan perbaikan. Tidak semua bahan itu cocok di lidah orang Indonesia. Ambil contoh: Ia merubah keju mascarpone menjadi cream cheese. Semua kue merupakan hasil kreasi sendiri bukan meniru saja. "Setelah saya coba rasanya lebih enak," jelas Ery.

Sudah mahir membuat kue tidak pelit berbagi ilmu. Dia aktif menampung 10 anak SMK 6 Palembang untuk diajarkan membuat kue setiap tahun. Mereka diajarkan cara membuat kue, mulai memilih bahan, membuat kuenya, teknik penyiapan setelah matang. Dan program magang tersebut sudah berjalan selama 10 tahunan.

Kelak ia berkeinginan membuat baking center di rumah sebagai tempat pelatihan boga. Juga sudah termasuk mimpi menambah jumlah toko cabang baru. Dia ingin tetap eksis mewariskan ilmunya apalagi jumlah pesaing kian bertambah.

Berbagai kesempatan membuktikan kesuksesan Ery. Mulai pesanan Universitas Sriwijaya untuk berbagai acara. Disana mennghasilkan omzet Rp.100 juta per- bulan, apalagi kalau ada acara. Pencapaian terbesar mungkin pesanan dari SEA Games. Ajang olah raga masyarakat Asia Tenggara itu memesan 2.500 kue per- hari.

Untuk PON di Palembang, Ery membuat 2000 kotak kue per- hari. Keuntungan diperoleh pastilah besar, namun dirinya enggan menyebut nominalnya. Ia hanya memberikan gambaran bagaimana rumahnya dijaga 40 tentara membuat merinding. Hal lain, dia pernah mendapatkan pesanan dari Megawati ketika berkunjung ke Palembang.

Waktu itu, Megawati masih Presiden RI, jadilah rumahnya tidak dijaga tentara tetapi paspampres. Sungguh pengalaman luar biasa.

Membidik Bisnis Fasion Wanita Lewat Rasa

Profil Pengusaha Edryan Kampua 


 
Prospek bisnis fasion selalu menjanjikan. Selain kuliner mungkin ini menjadi sumber utama. Buat kamu para pengusaha pemula jangan lewatkan. Begitu kira Edryan Kampua, atau lebih dikenal Ncek Gau yang sukses mencoba peruntunga di bisnis fasion. Pria nyentrik 32 tahun ini mencoba mengaplikasikan selera berbusana.

Dia menjual seleranya kepada khalayak ramai. Hasilnya ternyata mengejutkan karena taste -nya menggugah selera. Fokus dalam mengambil pangsar pasar sangat dianjurkan Edryan. Berkat itu sekarang uang mengalir layaknya sumur memberikan kehidupan. 

"Alhamdulillah hasilnya dari bisnis ini. Istilahnya sekarang sudah punya sumur alternatif lah buat mandi," tutur Edryan.

Awal memulai tahu 2013, pria yang hobi memakai topi ini, memulai karena inspirasi teman sejawat. Melihat kenyataan mereka banyak mengeluarkan uang. Tapi dalam berpakaian mereka sangat biasa tidak memiliki taste. Inilah doronganya mendandani mereka lewat bisnis fasion. Mantan wartawan tabloid remaja ini punya khan.

Pria kelahiran Jakarta, 22 Oktober 1979, yang tidak memiliki latar belakang pendidikan fasion. Tidak lah menyurutkan semangat bapak dua anak ini. Malah dia semakin bersemangat mencari tau secara otodidak. Ia mengikuti tren tanpa membatasi diri. Menjadi orang hobi berdandan memberikan kelebihan soal selera.

Akhirnya dia mencoba menjalankan bisnis fasion tersebut -yang kemudian dinamai Lusky Waer- dimana sudah terlihat manis untungnya.

Coba coba berbisnis


Ia sebenarnya mengadu peruntungan di bidang fasion. Menurut Wartakota, menyebutkan biaya dikeluarkan olehnya cuma Rp.5 juta, dimana rincian Rp.2,5 juta dibelikan bahan Pasar Kain Cipadu, Tangerang, dimana sisa uangnya dijadikan ongkos jahit serta pembelian perlengkapan lain.

Lewat bahan tersebut jadilah beberapa produk, seperti t- shirt, sweater, rok, cardigan, ataupun pakaian luar. Nama Lusky Wear sendiri berasal dari dua nama anaknya, Luna dan Skyka, Ncek begitu orang memanggil namanya, memulai berbisnis fasion.

Debut pertamanya ya di acara bernama Jakarta Clothing Expo atau Jackcloth. Sebuah langkah jitu dalam memperkenalkan produk seketika. Mengikuti acara seperti ini memang baik bagi pengusaha pemula. Barang disini tidak cuma produk baru tetapi juga brand ternama -makanya pasti banyak diminti oleh masyarakat.

Pertama mengikuti acara tersebut respon langsung positif. Soal pasar ditargetkan awal, jujur Ncek fokus ke pasar wanita, alasannya wanita doyan berbelanja pakaian. Disisi lain adalah acara Jackcloth sebenarnya lebih condong ke acara pria. Pasalnya lebih banyak distro dibanding produk pakaian wanita.

"Responnya bagus dan sampai sekarang jadi lebih membidik pasar cewek," celetuknya. Ditanya soal omzet, mengikuti acara seperti ini mampu mendongkrat omzet sampai Rp.100 juta.

Jika dihitung acara seperti Jackcloth rutin dijalankan satu tahunan. Dalam setahun bahkan mencapai tiga kali acara. "Jadi lumayan hasilnya," tuturnya. Apalagi kalau ditambah penjualan offline dan online. Melalui acara Jackcloth saja sudah ratusan juta.

Tambahan acara Jackcloth bersifat conyasi. Jadi dia menitipkan barang, tentu resikonya kalau tidak laku ia tidak mendapatkan apa- apa. Untuk penjualan offline tersebar di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, dan juga Bekasi, Jawa Barat.

Meski sederhana dia mempekerjakan 5 orang karyawan. Produknya juga mulai bervariasi bahkan meliputi tanktop, long vest, celana panjang wanita, celana pendek, rok, pasmin dan bahkan aneka aksesoris wanita seperti kalung. Produk andalan Encek ialah pakaian luar dan aneka aksesoris buatan tangan.

Produk tertentu juga dibuat limited edition cuma pas acara saja. Nah, kalau sudah begitu, pembeli tidak akan menemukannya di toko online miliknya. Cara tersebut terbukti ampuh menaikan penjualan seketika. Harga perbuah dibandrol murah yakni Rp.35.000 sampai Rp.250.000.

Jualan Tas di Buka Lapak Karena Gagal Masuk TNI

Profil pengusaha Sri Harsono 



Mungkin tidak semua orang ditakdirkan menjadi pegawai. Beberapa orang sukses bahkan tanpa melalui satu proses bekerja dari pengalaman. Tetapi mereka membuktikan mampu memberikan pengalaman. Contoh Sri Harsono, pernah mengikuti berbagai lamaran pekerjaan tetapi tetap ditolak.

Orang tua kebanyakan berpikir menjadi PNS segalanya. Begitu pula pemikiran Harsono selepas kuliah ambil jurusan Hukum, Universitas Semarang, hendak melamar tentara bahkan polisi. Ditunjang dengan fisik yang mapan tentu dia cukup merasa percaya diri. Sayang, takdir berkata lain bagi pria kelahiran 36 tahun silam ini.

Niat membahagiakan orang tua lewat pegawai negeri tandas. "Bermacam- macam tes saya ikuti, termasuk melamar menjadi hakim dan anggota tentara Indonesia," kenang Harso. Dia tidak kunjung mendapatkan satu pekerjaan. Ide bisnis muncul diantara keputus asaan: Harsono mulai membuat aneka tas ransel.

Dia berpikir kenapa tidak membuka usaha sendiri dibanding ikut orang.

Penjual tas


Jualan Harso meliputi tas ransel biasa, tas kamera, tas gunung, ataupun tas koper. Hobi naik gunung menjadi andalan dia pertama kali. Membuat aneka tas, terutama tas gunung cuma bermodal gambar di internet. Uang dikeluarkan cuma Rp.400 ribu untuk membuat 20 buah tas.

Sukses membuat tas menghasilkan untung Rp.1 juta dari Rp.1,4 juta keseluruhan. Cukup mencontoh internet memproduksi kemudian dijual kembali. Tanpa disadari usaha Harso kian lama semakin membasar didorong kecintaan akan pekerjaan.

Ia belajar otodidak tanpa harus ahli menjahit. Hingga ia mencapait titik mendapatkan pesanan khusus. Yaitu melalui produsen permen karet Yosan. Sebuah kontrak selama setahun dimana Harso memproduksi 400 -an buah tas per- minggu, atau senilai 16.000 tas selama setahun tersebut.

Sampai suatu ketika pristiwa besar menggoncang usaha Harsono. Gempa Yogya waktu itu merusak segala dirintis oleh Harso. Ketika itu 2006, sejumlah pengecer tas produksinya gagal bayar, mereka menunggak pembayaran karena tidak laku. Berbulan- bulan lamanya, ia hidup tanpa menghasilkan uang penjualan.

Pasca gempa tidak membantu usaha. Butuh waktu cukup, sehingga baik proses produksi ataupun menjual tesendat naik- turun. Apalagi dia harus membiayai pernikahan. Lengkap sudah biaya dikeluarkan olehnya untuk berbisnis kembali. "Beberapa penjual tas di Kota Yogya yang saya suplai menunggak pembayaran."

Keungan tersedot membiaya kehidup keluarga barunya. Perlahan tapi pasti usahanya dikembalikan melalui jasa "guru besarnya". Harso mulai membidik penjualan online. Bahkan penjualan online melebih harapan dia karena perputaran uang cepat.

"Saya memulai online pertengahan bulan September 2013," ujarnya kepada Bukalapak.com. Dia mulai dari meraba Facebook, aneka tempat berjualan online juga disambanginya. Sukses Facebook menghantarkan dia ke Bukalapak.com sejak 29 April 214.

Masalah jualan online


Bukan tanpa masalah berjualan online. Sebagai penjual jujur maka berhadapan pembeli tidak jujur. Dalam pengakuannya pernah sekali ditipu pembeli. Pertama kali pembeli tersebut membeli lancar. Pembeli tersebut menjual kembali produknya online.

Hingga dia memproduksi tas sendiri. Tetapi berkualitas lebih rendah, menekan biaya produksi, dan menjual lebih lebih murah. Ini yang membuat kerugian dipihak Harso. Karena stok di tempat menumpuk sementara produk sejenis sudah digantikan orang. Maka Harso memutuskan ikutan masuk jualan di sosial media saja.

Bercamam orang ditemui oleh Harsono. Mereka penjual yang awalnya menjadi pengecer kemudian menjual buatan sendiri. Dia berkata tidak masalah karena rejeki sudah Tuhan atur. Pasalnya memang produk dijual oleh mereka hanya mencari untung. Tidak memenuhi kriteria pelayanan sempurna bagi pelanggan membeli.

Hikmah diambil ialah dia jual sendiri, secara online baik memakai reseller ataupun tanpa reseller tak masalah; Harso tetap berjaya berjualan di BukaLapak.com.

Lapak bernama ARdani Indonesia dikenal legendaris dikalangan pelapak. Pasalnya Harso mampu mendapat 455 feedback positif. Transaksi penjualan 100% terpenuhi tanpa ada pengembalian. Sampai dititik tersebut bukan perkara mudah, ia harus merangkak mengikuti sistem dari cuma menjual 1-2 buah, feedback 80- 100 an.

Jualan dirasakan semakin laris di BukaLapak berkat kesabaran. Prinsip Harsono ialah menjaga kepercayaan konsumen. Omzet Rp.80 juta, paling laris ialah produk tas kamera yang terjual sampai 20 tas perminggu, kemudian tas punggung 15- 20 tas per- minggu dan tas carrier 60 liter mencapai 10 tas per- minggu.

Fitur Buka Lapak


Salah satu kelebihan Bukalapak.com adalah tombol push. Meningkatkan jumlah transaksi penjualan karena ada promosi langsung. Fitur tersebut memang memerlukan biaya tetapi bermanfaat. Pengeluaran biaya push mencapai Rp.500 ribu terbayar. Itu dimaksudkan produknya nempel dihalam pertama setiap kali dipush.

"...sehingga bisa lebih laku terjual dibandingkan berada di bagian halaman akhir," aku Harso, membagikan tips kesuksesannya.

Fokus usaha memproduksi aneka produk perlengakapan adventure, seperti halnya jaket, jas hujan, atau juga tas gunung. Harso menyebut masih memiliki peluang besar di bisnis adventure, mungkin karena target lebih spesifik.

Sukses Harso ternyata pernah mendapatkan tentangan. Mulai dari nol, usaha miliknya pernah diragukan oleh kedua orang tuanya. Dianggap tidak mapan ketika menjalankan wirausaha dibanding pegawai negeri. Untuk itu dia membuktikan, buktinya yaitu memiliki mobil sendiri, rumah sekaligus tempat produksi, dan karyawan.

Sekarang malah orang tua menganjurkan agar tidak menggantungkan kepegawaian. Mulailah membuat usaha sendiri membuka lapangan pekerjaan. "Usaha kecil- kecil tidak apa- apa asal ditekuni," selorohnya.

Memulai usaha offline di Januari 2000, kini usahanya menyebar sampai Solo, Malang, Makassar, dan Bali. Ia sendiri lebih nyaman berjualan online. Berbicara persaingan penjual besar, makan hati Harsono menegaskan. Tahun 2005, dia diskon 1 bulan, malah pesaingnya diskon 4 bulan. Maka sejak 2014 total usahanya fokus di BukaLapak.com

Total jumlah 70 produk di bukalapak.com, memiliki banyak model serta pilihan warna. Bahkan produknya itu sampai repeat order atau pesan lagi. Penjualan selain Buka Lapak yaitu melalui sosial media Facebook, Twitter, Google Plus, menambah efektifisan penjualan setiap hari.

5 Jalan Meluncurkan Perusahaan Agar Tetap Kuat

Artikel Bisnis: Menumbuhkan Perusahaan 



Mencari tau elemen apa yang menumbuhkan bisnis kita. Scott Belsky, presiden direktur Adobe sekaligus pendiri startup Behance, memiliki sedikit banyak penjelasan mendetail. Dikutip dari situs Entrepreneur.com, apakah membuat kesuburan dalam binis: Kreatifitas seimbang, kolaborasi, serta pandangan yang dijalankan.

Berikut tips buat kamu pengusaha startup. Bagaimana meluncurkan perusahaan yang akan tumbuh subur. Bukan pendek dan berhenti ditengah jalan, tetapi panjang bahkan menjadi besar:

1. Sadari batasan

Pengusaha itu perfeksionis terkadang, tetapi ternyata menjadi pengusaha berarti menjadi master dalam halnya mendelegasikan. Kamu tidak bisa mengerjalan semuanya sendiri. Menyalahkan orang lain karena hasilnya tidak sesuai harapan kamu.

Bahkan pengusaha sekelas Calvin Klein juga punya delegasi. "Tidak satupun berkata tentang mereka, tetapi mereka memilik orang- orang tersebut," tutur Belsky.

2. Butuh melihat jauh sebelum mempekerjakan

Bagi Belsky, orang dalam startup lebih utama dibanding produk itu sendiri. Meluncurkan perusahaan adalah pelatihan panjang dalam ketidak pastian. Butuh penegasan berulang bahwa perusahaan berbasis pelayanan itu butuh pasak- pasak kuat untuk bertahan. Dalam hal ini agar sanggup menghadapai badai dibutuhkan kerja tim.

"Kamu pasti akan salah, ataupun paling tidak 50 derajat kesana," ucap Belsky. "Tetapi dengan penempatan orang- orang tepat, anda akan menaha itu -meski bersama beberapa orang tidak tepat."

3. Jangan biarkan strategi menggantikan eksekusi

Ketika memenuhi logistik penting, malah tim kerja kamu sibuk memikirkan bagaimana sampai di titik A ke titik B dibanding melakukan tugasnya nyata, maka kamu bermasalah.

"Saya tidak menyukai proses," jelasnya. Baginya mempelajari proses sebenarnya tidak cocok. Baginya itu bahkan nampak seperti kotoran dalam penetapan.

Ini dibuktikan 10 tahun lebih bekerja menjadi CEO Behance, menyimpulkan bahwa menetapkan strategi terlalu komplek terkadang menunjukan kurangnya kepercayaan diri. Dibanding kamu terlalu sibuk akan satu masalah dalam proses, kenapa tidak mundur selangkah, membuat ruang keputusan untuk kamu bernafas.

4. Jangan meniru kompetitor

Bagi kebanyakan entrepreneur, tugas meningkatkan layanan serta produk tak akan berhenti. Masuk waktu ketidak percayaan diri, penting bagi kamu percaya akan visi dan jangan membandingkan diri kamu dengan sosok kompetitor, saran Belsky. Apa yang bekerja bagi mereka belum tentu bagi kamu dan pasar spesifik kamu.

5. Ikuti blueprint kamu sendiri

Terkadang media masa cuma membahasa spektakuler entrepreneur atas pertumbuhan monster. Ini bukanlah cara adil menilai seorang entrepreneur sukses atau tidak. Semua perusahaan mengalami masa pertumbuhan berapapun kecepatannya.

Dalam pemikirian Belsky, entrepreneur yang berhati- hati, terkendali dan tidak khawatir untuk "membunuh rasa sayang mereka" akan berada di puncak. Ketika kamu cuma memandang bagaimana membuat uang. Maka kamu akan kehilangan pandangan apa yang lebih berharga, seperti halnya pegawai kamu.

"Anda hanya mulai khawatir tentang uang," katanya, "dan bukan tentang produk atau orang-orang."

Pengusaha Puding Cantik De Latte Dessert

Profil Pengusaha Ratna Dewi dan Renny Sukanto 


 
Kakak- beradik ini memang bersemangat sekali berbisnis bersama. Namanya Ratna Dewi yang mengajak sang adik, Maria Renny Sukanto, berbisnis puding cantik. Dimulai sejak awal Februari 2014, merupakan bentuk variasi puding belum pernah kamu rasakan. Produk mereka menggaet banyak pelanggan mencicipi.

Mereka merubah pola pengemasan puding. Berawal dari inspirasi makanan khas Eropa itu. Ada perbedaan yang mereka pernah rasakan di sebuah hotel Jakarta.

Puding lucu


Kenapa berbisnis puding karena ketagihan. Rasa puding tersebut membekas hingga sampai ke rumah. Ratna kemudian menyarankan mereka mencoba membuat sendiri. Ide berbisnis bukanlah rencana terduga mereka cuma mencoba membuat sendiri. Keduanya mulai membuat aneka puding tetapi sayang rasanya tidak sesuai.

Mereka tidak berputus asa. Beberapa kali mencoba sampai menemukan resep benar. Pelanggan pertama ya mereka dari kalangan keluarga dan teman- teman. "Pertama, kami membuat puding untuk pesat ulang tahun keponakan," ujar Ratna, pengusaha muda berusia 29 tahun.

Karena banyak orang suka maka mereka semakin mantap. Mulai pujian mengelari banyak orderan datang. Ratna dan Renny mulai asik membuat aneka puding pesanan. Peluang bisnis mereka mengambil hal sepele kita bayangkan. Cuma bermodal Rp.1 juta menghasilkan puding susu enak dilabelkan De Latte Dessert.

Strategi khususnya ialah kemasan, variasi kemasan menarik perhatian memanfaatkan kemasan. Usaha yang bermodal kemasan botol kaca 12 cm berdiameter 5 cm menjadi kemasan. Mereka melihat psikologi bahwa orang membeli melihat barang terlebih dahulu. "Jadi, kami membuat packaging semenarik mungkin," tuturnya.

Wanita kelahiran Sidoardjo, 1 Agustus 1985, menghasilkan produk susu memiliki lima variasi rasa, seperti rasa coklat, strawberry, taro, coffee, serta berasa teh hijau. Sukses mengemas produknya, dugaan mereka memang tepat bahwa pelanggan akan tertarik akan kemasan terlebih dahulu.

Mereka mampu menjual 180 botol setiap minggu. Harga perbotolnya 18 ribu rupiah. Adapula sistem paket yang dijual Rp.100 ribu berisi enam botol. Omzet De Latte Dessert telah mampu menembus angka puluhan juta meski baru saja memulai, belum ada setahun.

Sadar bahwa makanan mereka tidak bertahan lama. De Latte Dessert memberikan petunjuk bagaimana cara menyimpan. Termasuk berapa lama kamu bisa memakan makanan puding lezat tersebut. Catatan itu mereka tulis dalam kemasan masing- masing. Renny, 23 tahun, menjelaskan puding tanpa pengawet cuma bertahan lima hari.

"Itu pun harus disimpan dalam kulas," utasnya. Apalagi menaruhnya diluaran terkena sinar matahari langsung sangat dilarang. Oleh karena umur puding singkat meski dikemas baik, bukan berarti itu bisa dipesan jauh, maka mereka membatasi pesanan diluar jangkauan puding tersebut. Istilahnya agar produk tidak membusuk di jalan.

De Latte Dessert sendiri sudah sering menolak pesanan diluar Sidoardjo. Meski keterbatasan mereka masih semangat berjualan. Bahkan memberikan pelayanan istimewa seperti tambahan kartu ucapan. Terutama buat mereka yang memasan untuk kado ulang tahun, maka ada tulisan khusus ucapan yang manis.

Lampu Skateboard Warna Warni Pengusaha Amerika

Profil Pengusaha Greg Rudolph



Terkadang pengusaha muda hanya iseng. Hanya saja, isengnya tuh menghasilkan sesuatu dibanding berdiam diri. Waktu itu tahun 2011, Greg Rudolph sekilas melihat sesama mahasiswa tengah bermain skateboard. Uniknya dia menempelkan lampu warna- warni dengan lakban. Skateboard itu menjadi warna- warni seperi lampu disko.

Iseng menghampiri mahasiswa Universitas Arizona tersebut. Rudoph adalah mahasiswa baru jurusan bisnis. Meski tidak bisa main skateboar, dia meyakini ide bisnis ini berlian dan akan berhasil. Hanya iseng dia mulai mengamati bagaimana cara kerjanya.

Dia tau bahwa skateboarders sangat memperhatikan penampilan. Kemampuan mereka mengkustom roda ataupun papan. Hanya saja tidak memperhatikan keselamatan terutama di malam hari.

"Kebanyakan kecelakaan bermain skateboard terjadi ketika bermain di jalanan, bukan di taman skater," dia berucap.

Rudolph membobol tabungan senilai $1.000. Dia bekerja sambil memikirkan di garasi. Ia mengamati setiap produk lampu buatan China. Mulai memasan online dikirimkan ke garasi kerja. Butuh waktu memang agar menemukan sesuatu. Empat bulan berlalu, beberapa ribu dollar dibayar dan tidak terhitung email dikirim ke dia.

"Saya beruntung karena satu set lampu pertama saya pesan sangat tepat apa yang saya pikirkan," tuturnya.

Uang digunakan untuk administrasi, pengembangan produk, dan marketing produk. Fokus strategi ialah dia mengeksekusi beberapa tingkat pencapaian. Fokus agar mencapai satu langkah Rudolph mengembangkan produk.

Sukses besar


Langkah pertama bisnis Rudolph menemukan ide bisnis tepat. Kedua merupakan meneliti pasar, mencari tau apakah ada produk sejenis.

"Seperti yang saya temukan, lambu bercahaya dibawah skateboard adalah sesuatu yang belum ditemukan belum. Saya terkejut, karena saya tidak berpikir ada sesuatu yang belum ditemukan belum," aku Rudolph.

Maka langkah ketiga ialah bagaimana dia mendesain produk. Dia tidak punya latar belakang teknisi. Maka dia cukup mengembangkan ide sederhana: Memesan produk dari orang lain. Maka, dia memesan lampu itu dari situs jual beli Alibaba.

Dia mencari banyak lampu LED asal Negeri China. Rudolph pun membagi tips membeli di Alibaba lewat situs Youngtrepmag.com:

1. Untuk memudahkan komunikasi gunakan bahasa Inggris sesederhana mungkin dan mudah dipahami
2. Dari pengalamannya, percayakan hal tentang seperti apa kemauan kamu diakhir dan soal pengiriman itu cukup serahkan ke mereka.

"Saya menjelaskan ke mereka tentang tipe lampu, gaya, dan beberapa perubahan, dan membiarkan mereka menyimpulkan."

3. Ketika pesanan kamu dibungkus dari China, maka cukupkan diri lebih banyak waktu luang (kapan saja produk bisa datang)

Berbaterai anti air, produk Board Blazers ditempel dibahan adesif, menyinari bagian bawah. Tersedia dalam delapan warna dan dijual perpaket $24,99, setiap lampu memiliki diameter seper- empat dan kurang dari satu inci ketebalan.

Uniknya dia membuat lampu tanpa tombol. Bayangkan kamu melompat, berputar, berjungkil balik, dan trik lainnya agar lampu mati atau hidup.

Sukses Board Blazers naik peringkat berkat penjualan laris manis. Dia telah mampu membawa produknya di acara SXSW 2013. Hari ini Rudolph, CEO perusahaan, sekaligus "sekertaris skate", sukses membawa lima kontraktor independen dari Tempe, Ariz, dimana dia mendapatkan kemenangan di acara startup.

Selain dijual www.boarblazers.com, ia menjual di Amazon dan dipajang berbagai toko California, Florida, dan Arkansas. Dia berkata menjual sepuluh ribu buah lampu untuk 15 negara. Kebanyakan pembeli berusia 14- 22 tahun. Agar mencapai pasaran digunakan Facebook dan demo langsung dalam acara Vans U.S. Open of Surving.

Uniknya dia juga mengkampanyekan keselamatan lewat blog perusahaan.

Kini, usia 23 tahun, dia telah lulus ASU. Meskipun menginginkan gelar MBA, dia tidak mau harus berhenti di Board Blazers saja. Selain mengembangkan aksesoris lain untuk skateboard, dia juga mendorong produknya masuk retailer Amerika. Dia mengembangkan partnership, mengundung pemain skate menjadi endors.

Salah satu skateboard terkenal, Ricky Rodriguez, mulai mengendors Board Blazers. Sebagai sosok yang ia sukses bersekolah serta entrepreneurship. Maka dia sering menjadi pembicara baik sekolah ataupun kuliah. Ia memang menemukan susah mengimbangkan kerja dan pendidikan.

"Saya tidak bisa mengaplikasikan pelajaran di kelas kedalam bisnis, dan begitu sebaliknya," ingat Rudolph, "itu merupakan hal terbaik soal kecakapan."

Tukang Sol Sepatu Naik Pangkat Pengusaha

Profil Pengusaha Rodolfo Getes 



Karena penuh dedikasi, Rodolfo Getes mendapatkan kemujuran. Bagaimana tidak dari tukang bikin dan memperbaiki sepatu. Kini, sejak 2012, dia menjadi franchisor perusahaan milik bosnya Mr. Quickie. Secara langsung sang pemilik, Emiliano Caruncho III, memberikan kesempatan super langka tersebut.

Mr. Quickie sendiri merupakan usaha perbaikan sepatu dan tas waralaba. "Disaat tahun itu saat pesta Natal, saya menjadi salah satu dari dua pegawai berprestasi," tuturnya. Nah, si Getes ini sendiri bekerja untuk Emiliano di cabang Mr. Quickie, cabang SM North Edsa sejak 1985.

Sang atasan lantas menawarkan mengambil cabang Isetann. Dua puluh lima tahun kemudian, setelah dia bisa berprestasi dalam bekerja, akhirnya tukang sepatu tersebut mendapatkan cabangnya. Pegawai berprestasi yang sangat loyal selama 10 tahun, dianggap cocok menjadi kepala franchise. Pada dasarnya ini sebuah promosi.

Tetapi lebih dari itu. Dimaksudkan bagi mereka pegawai yang bermaksud mau pensiun dini. Para pegawai dimanapun jabatannya bahkan pegawai yang notabennya rendahan sekalipun bisa. Cukup mendaftarkan diri ke bagian pengembangan perusahaan.

Tambahan lain Mr. Quickie juga memberikan pinjaman rumah buat usaha, ataupun membawa pinjaman dari Bank Pulau Filipina, Ka- Negosyo, juga memberikan pinjaman biaya franchise. Hanya saja, di kasus Getes tidak perlu membayar apapun, tinggal terima limpahan gerai franchise sudah laku. Dia dipilih karena loyalitas serta kerja keras.

"Ketika saya mengambil alih gerai, saya tidak perlu membayar apapun. Dan saya sudah diberi perlengkapan dan bahan saya butuhkan untuk menjalankan," jelasnya senang. Hanya saja butuh waktu 10 tahun sampai hal itu terjadi didepan mata.

Loyalitas pegawai


Akhirnya itu menjadi gerai miliknya, dibawah namanya, di tahun 2012. Pegawai itu menjadi pengusaha tidak perlu mengeluarkan biaya. Getes tidak memiliki apapun tetapi sanjungan. Atasannya sangat tulus memberikan dia semuanya.

Kita cukup kita menjadi loyal, bekerja keras, sampai akhirnya kebaikan kita terbalas.Jujur sekarang hidup Getes berbeda. Lebih stabil secara finansial karena bisnis sendiri. Jika tidak, dia menilai mungkin suatu ketika dirinya akan melompat ke pekerjaan lain.

Beruntung karena Getes memilih bertahan dan hal tersebut dinilah oleh sang atasan.

Selain Getes menjalankan gerai tersebut juga mendapatkan bantuan. Ini menjadi masalah keluarga -menjadi bisnis keluarga dimana istri dan anak ikut bergabung. Mereka tanpa sungkan membantu memperbaiki sepatu ataupun tas. Keahlian mereka tersebut didapatkan oleh pelatihan Getes sendiri.

Jika bukan karena dari keluarga, maka Getes tidak akan bertahan. Ini karena kecintaanya akan memperbaiki sepatu tetapi dia butuh semangat. Tidak mudah menjadi loyal sekaligus bekerja keras bersamaan. Jadilah kita sosok industrialis. Jadilah kita sosok mencintai pekerjaan, dan cintalah apa yang kamu kerjakan.

Meski dia kini seorang pengusaha tetapi tetap memperbaiki sepatu. "Tetapi saya mencintai pekerjaan saya, dan saya mencinta apa yang saya kerjakan," jelasnya. "Saya tidak mampu mengeluarkan hal tersebut dari dalam sistem."

Penjual Keripik Malang Organik Legendaris

Profil Pengusaha H. Ir. Basuki Sunarto 



Menjalani hidup sehat memang jadi gampang- gampang sulit. Apalagi dijaman sekarang dari jajanan sampai ke makanan utama semuanya berminyak. Tidak sehat bagi kesahatan orang dewasa apalagi anak- anak.  Kesadaran akan hal itulah yang mendorong Ir. Sunarto. Warga Malang berdedikasi menghandirkan jajanan organik.

H. Basuki Sunarto merupakan pemilik usaha CV. Cita Mandiri. Mendedikasikan hidup mengangkat aneka jajanan khas Malang.Yah apalagi kalau bukan aneka keripik lezat. Bedanya H. Basuki konsern menghasilkan keripik dari bahan organik.

Tidak cuma begitu saja. Berkat kerja keras maka terangkatlah warga sekitar. Tidak sedikit CV. Cita Mandiri telah membuka lapangan pekerjaan. Usaha kecil menengah yang terletak di Jl. Trunojoyo 19 Desa Junrejo serta Istana Keripik Desa Rejoso berada di kawasan Junrejo Batu.

Berapa jumlah keripik tersebar dipasaran tidak pasti. Tetapi mengambil ceruk organik menjadi pilihan utama. Terutama mereka generasi orang tua jaman sekarang. Cukuplah kamu menemukan gaya kamu sendiri. Begitu perjalanan H. Basuki memulai bisnis dari nol. Bahan talas, singkong, atau kentang bebas kimia atau pestisida.

Dia juga menambahkan keripik organik tanpa MSG atapun pengawet buatan. Keripik digoreng sampai jadi sangat kering hingga awet. Satu tahun berbisnis sudah menghasilkan Rp.30 juta per- bulan loh. Karena kita tau pemain jarang maka tidak salah hitungan segitu. Untuk Jawa Timur masih tiga produsen aktif berproduksi organik.

Margin biasa


Meski terdengar organik, untung tidak terlampau jauh di antara kisaran 30% dibanding keripik biasa. Harga jualnya variatif mulai dari Rp.90.000- Rp.250.000. Berdiri sejak 1997 merupakan salah satu pelopor usaha organik di Malang. Tidak cuma mengolah keripik termasuk jualan sayur segar, buah, kentang, aneka bibit.dll.

Basuki menjadi suplier tetap beberapa hotel serta supermarket. "Saat ini yang paling laku keripik kentang organik," jelasnya.

Terdengar lebih mahal tetapi bukan berarti lebih untung. Pasalnya tidak banyak petani mau menjadi petani organik, lantaran bercocok tanam tanpa kimia berarti umur sayur bisa pendek. Metode pengolah tanah juga tergolong sulit yakin harus dinetralkan dulu. Kita tau tanah sekarang terutama bekas pertania mengandung kimia.

Penggunaan bahan kimia 80% dibanding 30% pupuk organik tidak terelakan. Bertahap maka rubahlah komposisi akan dirubah menjadi lebih organik. Komposisi harus mencapai 30% kimia dan 80% nya organik. Terus sampai organik dominan sehingga tanah menjadi netral.

"Bahan baku belum rutin tersedia," ungkapnya. Bahan baku terbatas maka dia memanfaatkan sistem simpan di stok. Hanya saja tidak cukup, maka agar menekan biaya produksi, Basuk memanfaatkan keahlian dalam mengolah kerpiki -istilahnya tanam, panen, olah dan langsung jual lebih mahal.

Sistem pembelian bahan baku beli- putus. Berarti dia tidak meminta disuplai khusus tetapi cukup membeli dari petani langsung. Keuntungan ialah harga ditekan lebih murah yakni Rp.750.000, dimana keseluruhan buat belanja bahan baku. Investasi mesin sendiri tinggal menggunakan mesin yang sudah ada. 

Uang minim, Basuki mengaku balik modal setelah tiga bulan memasarkan. Bisa terbilang menjanjikan karena terlihat pasti laku. Varian keripik meliputi stik kentang, keripik apel, stik talas, yang mana bahan bakunya itu butuh waktu lebih lama, yakni 90 hari sampai 120 hari masa tanam.

Jaringan pemasaran keripik Cita Mandiri terhitung luas. Yakni pemasaran online maupun offline dipadukan apik oleh Ir. Sunarto. Soal penjualan di internet cukup mengklik www.citamandiri.com. Daya tahan keripik mencapai 6 bulan, dimana prosesnya butuh 4 hari itupun kalau tidak musim hujan. 

"Jika menggunakan bahan kimia bisa tahan lebih lama lagi," imbuhnya.

Proses pembuatan meliputi memotong, merendam, mengeringkan. Dilanjut tahap ke dua, prosesnya meliputi digorang dan ditiriskan. Penjualan secara reseller dijadikan tumpuan keripik kentang Cita Mandiri. Cara jadi reseller yakn membeli minimal 2,5 juta maka dapat potongan 30%. Uniknya tidak ada minimal pembelian bagi kamu.

Rempeyek Kepiting Sedap Berkat Bangkrut Dua Kali

Profil Pengusaha Filsa Budi Ambia 



Menjadi pengusaha harus rela gonta- ganti profesi. Mulai berjualan martabak sampai asik berbisnis kepiting. Filsa memang memiliki hidup unik. Sosok berusia 29 tahun ini menarik banyak perhatian orang. Termasuk dari Bank Mandiri, hingga Filsa Budi Ambia memenangkan Juara 1 Wirausahawan Muda Mandiri 2015.

Gagal menjadi kata kunci Filsa menghadapi hidup. Kecerdasan otak diuji berbagai bentuk masalah disaat ia memulai bahkan menjalankan. Mimpi menjadi pengusaha sudah sejak masa SMA hingga lulus tahun 2005. Sosok alumni SMK Bina Teknologi Purwokerto ini memulai usaha fotokopi sederhana terlebih dahulu.

"Tetapi gagal," kata tersebut terlontar, bukan karena Filsa kecewa tatapi merasa disana bukan rejekinya lagi.

Ia sempat kehilangan uang sampai Rp.15 juta menjadi pengangguran selepas lulus sekolah. Tidak memiliki lagi dana usaha maka mimpi pengusaha muda terhenti. Dia merasa butuh jeda waktu memulai kembali. Maka ketika seorang saudara mengajaknya hijrah, Filsa senang hati mengiyakan karena tidak punya pekerjaan.

Ia pun berhijrah ke Balikpapan, Kalimantan Timur, tepat di tahun 2007. Meski sudah jauh ke tanah orang, tetap saja, nasib masih belum merubah hidup Filsa. Ia menyebut sempat menganggur selama tujuh bulan. Niat awal mendapatkan pekerjaan agar keadaan ekonomi membaik tersendat.

Filsa kemudian bekerja menjadi supir perusahaan pertambangan selama dua tahun. Dalam perjalanan hasrat menjadi pengusaha masih tersisa. Setiap gaji disisihkan agar terkumpul menjadi dana usaha kembali. Dan, ketika uang terkumpul, Filsa memberanikan diri keluar dari perusahaan pada tahun 2010.

Usaha kembali


Ia memang bukan kelahiran Balikpapan. Dia keturunan Jawa yang besar di Banyumas sampai tama sekolah menengah. Kenapa tidak merantau ke Jakarta, Filsa mempunya alasannya sendiri, bahwa Jakarta sudah dia anggap terlalu penuh.

Cuma mengadu nasib tanpa kepastian. Sang paman cuma mengajak tanpa menjanjikan masuk perusahaan. Ia menyebutkan hidup diperantauan memanglah susah. Beruntung lamaran ke sebuah perusahaan tambang itu diterima. Selain ingin menjadi pengusaha lagi, alasan Filsa keluar karena gaji sangat kecil dan tekanan kerja.

Ia mencontohkan rekan kerjanya. Dia padahal sudah bekerja 15 tahun tetapi belum punya apa- apa. "Masa saya mau kayak dia juga?" ucapnya retoris. Selepas tidak lagi bekerja, Filsa memilih membuka usaha rumah makan disana. Uang Rp.10 juta digunakan menyewa ruko, berjualan ayam bakar, ayam goreng, dll.

Akan tetapi cuma mentok bertahan empat bulan. Menurut Filsa masalah kursial bisnisnya ialah tidak laku. Itu bahkan berjalan sampai habis masa sewa. Alhasil pemilik ruko menjadi tidak sabar, hingga menyebabkan konflik berkepanjangan. Uang habis tetapi tidak menghasilkan apapun, maka ia memilih berhenti usaha.

Total kerugian mencapai Rp.20 juta. Sosok Filsa memang semakin dewasa dan matang berbisnis. Ia tidak mau berputus asa dalam kebangkrutan. Gagal menurut dia sugestikan merupakan bagian pelajaran menuju ke sukses. Dukungan orang tua ditambah dukungan istri menguatkan semangat dia.

"...tidak ada pengusaha sukses tanpa melewat masa berdarah- darah," terang dia, paling penting adalah dia tidak berputus asa.

Nampaknya Filsa mengikuti anjuran orang bijak dulu. Menikah akan membawa rejeki bagi keluarga. Maka sejak menikah dengan Lupi Mulyani, di tahun yang sama, ia mulai mengambangkan usaha kembali. Waktu itu cuma bermodal ide bisnis yang dimodali orang lain.

Dia mengambil hikmah soal kegagalan. Menjadi pengusaha jangan setengah hati. "Nanti hasilnya setengah- setengah juga," ujar Filsa. Pengusaha harus telaten, fokus, dan total menjalankan. Gagal tidak membuat dia kapok berusaha. Ia bahkan tertantang menjalankan usaha lebih prospektif.

Usaha kepiting


Usaha martabak menjadi pilihan terbaik. Kudapan yang dianggapnya cocok di lidah masyarakat Indonesia. Ia meyakini martabak yang berkelas butuh sentuhan. Menciptakan martabak enak yang dapat dikonsumsi oleh masyarakat kelas menengah dan bawah. Namun, sayangnya, ditengah perjalanan rekan bisnis lamanya mundur.

Rekan lamanya merasa sudah tidak sepaham soal berbisnis. Kerja sama mereka cuma bertahan sampai lima bulan saja. Meski begitu, Filsa masih optmisi usaha martabaknya akan berjalan maju. Bermodal cincin kawin yang dijual jadi Rp.1,5 juta, maka ia memulai kembali bisnis martabak dari nol.

Ia menjalankan usaha martabak Mr. Bawor. Martabak mini anaka rasa seharga Rp.10 ribu per porsi isi 4 buah. Sejak pertama meluncurkan usaha barunya langsung laris. Sampai omzetnya mencapai Rp.25 juta per- bulan dan berhasil membuka 11 gerai tersebar sekitar Balikpapan dan Tenggarong.

Filsa lalu memberanikan diri membua waralaba,"tidak kurang Rp.400 ribu omzet dikantongi satu hari oleh pewaralaba." Tidak kurang 35 orang mitra bergabung tersebar di Jawa dan Kalimantan. Tambahan lagi jika kamu membuka gerai dari jam 5 sampai jam 10 malam, maka akan menghasilkan Rp.12 juta per- bulan.

Untungnya Rp.4,5 juta per- bulan yang sudah dipotong sewa tempat.

"Saya coba berbisnis martabak mini franchise yang sudah memiliki 35 cabang bangkrut juga di tahun 2012," ia berujar kepada pewarta Detik.com

Menjalani bisnis mapan belum tentu menenangkan. Ia terjerak bujuk rayu investor bodong. Uang sebesar Rp.120 juta ludes dibawa kabur. Sementara itu dia masih memiliki hutang serta tanggungan anak. Padahal itu uang hasil meminjam investor juga rentenir.

Aneka olahan laut


Dia menggadaikan kembali cincin kawin yang pernah digadaikan. Uang hasil senilai Rp.1,8 juta hanya cukup digunakan biaya makan. Sementara itu, tetangga Filsa, seorang pengusaha rempeyek kacang juga menutup usahanya. Terbersit ide dalam benak Filsa akan kejadian tersebut kenapa tidak berbisnis rempeyek.

Filsa langsung minta diajari membuat rempeyek. Dia belajar kepada sang tetangga tersebut. Waktu itu sudah bisa membuat tetapi jualannya susah. Ia menyadari kenapa tetangganya itu malah bangkrut. Tetapi dia masih optimis akan prospek rempek kacang.

Cuma tersisa uang Rp.100 menjadi pertaruhan hidup seorang Filsa. Ia mulai memutar otak caranya berbisnis cerdas rempeyek. Filsa melihat potensi asli Balikpapan yakni budidaya kepiting. Disitulah ide bisnis tentang rempeyek kepiting muncul seketika. Pemilihan bahan kepiting karena banyak tersedia di Kota Balikpapan itu.

Sajak 2013, usahanya membuat rempeyek kepiting. Awal usaha Filsa cuma membuat 20 bungkus peyek. Ternyata respon pasar sangat bagus karena belum pernah ada. Produk tersebut lantas dinamai Kampoeng Timoer berdasarkan  tempat produksi. Jualan pertama kali, bulan pertama, dia meraup omzet Rp.300.000.

Tidak seperti usaha sebelumnya, usaha dijalankan Filsa berjalan sangat lancar. Pasalnya dia menjadi pelopor bisnis rempeyek kepiting. Total sekarang lebih dari 1.000 bungkus rempeyek kepiting diproduksi setiap hari. Harga jualnya Rp.12.000 sampai Rp.24.000 per- bungkus. Setiap hari sepuluh kilogram mampu dijadikan rempeyek.

Harga bahan baku cuma Rp.75.000 per- kilogram. Dimana satu kilogram mampu menghasilkan 20 sampai 30 bungkus. Ayah seorang putri cantik tersebut mengaku tidak khawatir akan gizi. Dia meyakini meski sudah dijadikan rempeyek gizinya tidak akan hilang. Selain berjualan di Balikpapan, kini sudah tersedia juga melalui online.

Dia bekerja sama dengan 15 distributor khusus. Termasuk bekerja sama konyasi swalayan buat rempeyek kepiting. Dua kali kegagalan menghampiri tidak membuat patah semangat. Sempat memiliki hutang ratusan juta tetap membuatnya sadar diri. Meski tidak pernah kuliah, ia tidak merasa minder malah sangat bertekat wirausaha.

"Suka duka dalam bisnis merupakan bagian dari sejarah hidup saya," tutur Filsa. Ingat wirausaha tidak selalu tentang sekolah. Ia meyakini pengalaman merupakan pelajar paling berharga.

Dia mengikuti aneka seminar yang diadakan oleh pemerintah ataupun pihak swasta. Termasuk mendapatkan dukungan Bank Mandiri. Usaha Kampoeng Timoer menjadi juara pertama kategori Boga di ajang Wirausahawan Muda Mandiri 2015. Di samping itu, ia berencana membuat produk variasi lain, yang masih dirahasiakan.

"...pokoknya berhubungan dengan seafood snack," tutup dia kepada Kontan.

Biografi Pengusaha Sukses Riza Chalid Sebagai Saudagar Minyak di Indonesia

Biografi Pengusaha Sukses - Awalnya media tidak begitu akrab dengan pengusaha minyak yang satu ini. Namun namanya semakin mencuat semenjak kasus tentang perpanjangan izin operasi PT Freeport. Namanya semakin tersiar karena keterlibatannya dalam kasus tersebut. Beliau adalah Muhammad Riza Chalid yang lebih dikenal sebagai 'Saudagar Minyak' di Indonesia.

Sebutan itu diberikan karena ia terlalu mendominasi bisnis impor minyak oleh Petral. Petral sendiri bukan lain adalah anak perusahaan miliknya. Namanya semakin terkenal karena disebut oleh Ma'roef Sjamsoeddin yang menyebutkan bahwa Rizalah yang memintakan saham Freeport 11% untuk Presiden serta 9% untuk Wakil Presiden.

Nama lain yang sering disebutkan oleh orang banyak adalah pak Muh. Pria keturunan arab ini memiliki pamor yang positif sebab suka bersosialisasi. Dalam bisnis perminyakan beliau termasuk yang disegani. Sebab beliau adalah pemilik dari Global Energy Resources yang menjadi pemasok minyak mentah 33,3% dari Pertamina Energy Services Ltd di tahun 2005.

Pengusaha ini lahir di tahun 1960 dan menjadi putra dari Chalid Rachmat dengan Siti Hindun binti Ali Alkatiri. Begitu menginjak usia matang, Riza memilih menikah dengan Roestriana Adrianti yang dikenal dengan Uchu Riza. Mereka menikah pada tahun 1985 namun harus kandas pada tahun 2012.

Riza juga masuk dalam rangkin 88 dari 150 Richest Indonesian versi Globe Asia. Dalam peringkatnya itu disebutkan bahwa Riza memiliki jumlah kekayaan USD 415 Juta melalui perusahaan Global Energy Resources. Namun banyak pihak yang meyakini bahwa kekayaan Riza tidak hanya sejumlah itu. Mungkin ini disebabkan bahwa perusahaan miliknya bukan hanya 1.

Perusahaan yang dimiliki Riza Chalid diantaranya Supreme Energy, Paramount Petro, Orion Oil, Straits Oil serta Cosmic Petroleum. Perusahaan itu berada di Singapura serta telah terdaftar di Virgin Island. Seperti diketahui bahwa kawasan tersebut termasuk ke dalam wilayah bebas dari pajak.

Baca juga : Biografi Pebisnis Tirto Utomo Pendiri Perusahan Aqua Indonesia

Perusahaan yang dimiliki olehnya ialah Pacific Place. Perusahaan tersebut merupakan mal elit di kawasan pusat Jakarta. Tak puas dengan itu, ia juga memiliki bisnis di bidang properti, beberapa tambang serta perkebunan yang tidak kecil. Dia pun menjadi salah satu pemegang saham dari Air Asia Indonesia. Jiwa sosialnya juga membuatnya membangun Kidzania di Pacific Place SCBD, Jakarta Pusat.

Kidzania merupakan tempat rekreasi edukatif yang berkombinasi dengan entertaiment unik. Tempat tersebut bukan hanya anak usia 2-16 tahun namun juga untuk orang tuanya. Tak hanya itu, Reza juga mendirikan sekolah Islam Internasional Al Jabr yang terletak di Pondok Labu, Jakarta Selatan. Sekolah tersebut dikepalai oleh sang istri yang dibangun sejak tahun 2010.

Biografi Pengusaha Sukses Riza ChalidMemang diakui bahwa Riza memiliki sepak terjang luar biasa dalam dunia bisnis. Tangannya begitu lihai dalam mengatur bisnis yang ada. Sehingga tidak heran beliau menjadi salah satu pebisnis yang dikenal luar biasa di Indonesia.

Biodata Muhammad Riza Chalid

Nama Lengkap : Muhammad Riza Chalid
Nama Panggilan : Reza Chalid
Profesi : Pengusaha
Agama : Islam
Pasangan : Roestriana Adrianti
Orang Tua
Ayah : Chalid Rachmat
Ibu : Siti Hindun binti Ali Alkatiri

Demikian Biografi Riza Chalid "penguasa abadi bisnis minyak" di Indonesia. Semoga dengan penjelasan biografipengusaha.com anda dapat mengetahui pengusaha sukses yang ada di indonesia.

Wak Doyok Dicaci Maki Makin Banyak Rejeki

Profil Pengusaha Mohd. Azwan Md. Nor


 
Mungkin nama Mohd. Azwan Md Nor itu terdengar asing. Pria 34 tahun ini memang lebih dikenal bernama Wak Doyok. Menurut berbagai sumber, kisah awal hidup Azwan memang penuh kesukaran. Di tahun 2010 katanya dia pernah menjadi kuli bangunan. Dan, satu foto membuktikan kegetiran hidupnya itu, benar- benar susah.

Kini dia dikenal sebagai usahawan Malaysia. Juga selebriti Instagram yang bergaya menggegerkan dunia. Itu semua berkat jambang unik serta gaya trendi. Dia dikenal memiliki berbagai usaha seperti krim jambang, kopi, krim pomade, sampai clothing line sendiri bergaya Inggris.

Dia dikenal akan gayanya di Instagram. Tampil trendi berpakaian ala gentleman, atau budaya mob lebih tepat kita mengartikan. Sukses menjadi ikon trend setter, usaha tempat cukurnya juga telah menyebar ke seantero Malaysia. Namun siapa sangka sosoknya pernah mendapatkan penolakan dari masyarakatnya sendiri.

Ketika penulis mengusut ternyata ada perasaan tidak cocok. Gayanya sempat dianggap tidak cocok akan budaya Malaysia. Padahal banyak anak muda berminat tetapi menafikan hal tersebut. Hanyalah Wak Doyok tidak mau sekedar bicara. Ia justru menunjukan itu ke halayak ramai dan siap menjadi bahan cemooh orang.

"Saya malas berpikir apa yang orang pikirkan mengenai saya. Apa yang paling penting saya tidak menganggu hidup orang lain," tandasnya.

Dia tetap menjalankan gayanya. Mengupload aneka foto bergaya bak selebriti berjaya. Padahal waktu itu, dia masih bukanlah siapa- siapa. Pokoknya Wak Doyok tidak mau hidup memuaskan hasrat orang banyak. Ia fokus membahagiakan diri sendiri dulu. "...itu lebih baik dan mendatangkan banyak faedah," ujarnya lagi.

Nama hoki



Siapa sangka adanya nama Doyok membawa keberuntungan. Semenjak bekerja menjadi kuli tahun 2000 -an, dia sudah dipanggil Doyok oleh kalangan teman. Lantaran tubuh kerempeng serta wajah culunnya mirip dengan artis asal Indonesia. 

"Kebetulan saya sendiri keturunan jawa," imbuhnya. Ya, pikiran kita memang benar, nama Azwan sekarang memang terinpirasi dari film Doyok dan Kadir. Waktu itu film Doyok dan Kadir tengah jaya- jayanya di Malaysia era 1980- 1990 -an. "nama itu tidak mendatangkan masalah bagi saya."

Bekerja sebagai kuli Azwan mengaku pernah tidak tidur selama tiga hari. Padahal dia digaji sangat kecil dan tidak sebanding akan kerja kerasnya. Dia bekerja di kawasan dermaga Port Klang. Setiap hari dia kenyang memandangai muatan diturunkan dari kapal.  

Sampai di tahun 2008, Azwan diberhentikan oleh tempatnya bekerja, pria kurus ini lantas mulai dijauhi oleh kawan- kawannya.

Hidupnya sukar dibuang teman karena pengangguran tanpa uang. Uang tidak cukup buat makan sehar- hari hilang. Padahal gajinya saja cuma 5 ringgit Malaysia per- jam. Diantara masa itulah dia mulai menumbuhkan rambut jambang. Berita gembira ketika dia bisa mendapatkan pekerjaan sambilan di Butik Ben Sherman.

Ia mendengar butik asal Inggris tersebut akan hadir di Malaysia. Azman segera bertolak ke sana, tetapi apa daya dia baru saja kehilangan kendaraan. Lantaran Azman gagal bayar cicilan maka jadilah dia berjalan kaki ke sana. "...kendaraan saya ditarik karena sudah lebih dari empat bulan tidak bayar," kenang Wak Doyok.

Dia berjalan lima kilo meter sampai ke tempat butik di Bangsar, Malaysia. Sesampainya disana malah ditolak karena penampilan tidak cocok. Maka Azman cuma pulang bertangan hampa kembali jadi kuli. Dia pernah bekerja menarik lori. Bahkan dia pernah bekerja menjadi montir serabutan demi kebutuhan hidup.

Tidak mau berputus asa, Azwan kembali ke butik tersebut kedua kalinya. Beruntung karena dia sudah mulai merubah penampilan. Semua berkat uang tabungan segala usahanya agar bergaya. Hasilnya, Azwan akhirnya mendapat keinginannya bekerja, dan mendapatkan gaji besar yakni 1200 ringgit Malaysia.

Masuk ke Ben Sherman ternyata sudah direncanakan sejak awal. Dia memang ngebet ingin memasuki dunia fashion. Memang butik ini dikenal akan gaya vintage mod -seperti dikenakan Wak Doyok sekarang. Mereka bekerja sejak 1963, menghasilkan produk seperti sepatu, pakaian, jas, dan aksesori lawas khas 50- 60 an.

Bekerja keras


Penampilan memang sangat mempengaruhi hidup Azwan. Pertama kali mendaftar Ben Sherman, dia ditolak seketetika karena penampilan. Dia langsung mencari tau segala sesuatu tentang fashion disana. Mengambil rujukan pria berjambang khas model perusahaan tersebut.

Dia mengambil rujukan jambang David Beckham. Azwan meski berjembang tetap saja tidak percaya diri. Alasannya karena merasa wajah tidak pantas berjambang. Ketika diterima malah dia mendapatkan banyak pujian. Sejak itulah, Wak Doyok percaya diri akan jambangnya dan mulai belajar merapikan jambangnya.

Cara merapikan jambang menurut Wak Doyok: Rapikan jampang dua hari sekali agar rapat. Rapikan agar tumbuh menyesuaikan struktur wajah. Ia juga mengikuti berbagai petuah orang tua. Termasuk mengelapnya dengan tangan kanan selepas makan. Menurut Wak Doyok inilah salah satu alasan jambang tumbuh subur.

Azwan merapikan jambang dua hari sekali. Terutama mencukur bulu dibawah dagu. Kumis lentik dipotong agar rapih tidak terlalu panjang. Perlu ketelitian begitulah penjelasan Wak Doyok. Maka dia lebih senang merawat sendiri di rumah dibanding ke salon. Semua agar jambang bersih tidak nampak kotor dan jorok.

Wak Doyok menjelaskan kotor akan terlihat utama selepas makan. Pertama kali menumbuhkan jambang itu dia mengalami sedikit kesulitan. Agar tidak gampang kotor, makan pun ditangani lewat sumpit atau garpu. Ia juga membuat produk perawatan sendiri. "Beberapa produk saya beli dari seorang teman di Singapura."

Salah satunya menurut dia adalah wax khusus pelentik kumis. Untuk jambangnya, dia membeli di salon milik penyanyi Joe Flizzow, Joe's Barbershop. Ia menjelaskan produk seperti ini sulit ditemui kecuali dari daratan Eropa. Bagi warga Malaysia gaya semacam itu masih baru, meski begitu banyak anak muda mau mencoba.

Sebagai anak muda tentu Wak Doyok sadar sosial media. Termasuk Instagram, makalah dia asik berselfi ria mengenakan pakaian disukainya. Banyak respon positif tetapi banyak juga negatif, bahkan mulai memaki Wak Doyok beraneka macam, seperti hal perusak generasi lewat seleberan di penjuru Bukit Bintang dan Malaysia.

Adapula bermunculan hastag #wakdogol atau #seranggaperosak. Tetapi justru inilah efek viral sehingga dia mendapatkan lebih banyak perhatian. Sebuah viral marketing tidak sengaja memantapkan kesadaran. Wak Doyok mulai menyadari akan potensi dibalik gaya unik berjambang.

"Sedikit banyaknya, insiden itulah yang memperkenalkan saya ke seluruh Malaysia meskipun berbaur dengan tanggapan negatif," kenang Azwan.

Dicaci maki malah semakin sukses. Itulah kira nasib Wak Doyok dituduh macam- macam. Selain dia sukses merambah dunia hiburan Malaysia. Dia merambah bisnis restoran Thailand bernama Dulang Mas Cafe, yang diresmikan Oktober 2015, bekerja sama dengan rekan bernama Fizul Nawi di Seksyen 7, Shah Alam.

Hal lain, bisnis Wak Doyok juga termasuk aneka produk, antara lain Kopi Lu- Wak Doyok, Pomade Wak Doyok, Krim Jambang Wak Doyok.dll. Yang mana itu menjadi bagian WD Holding (M) Sdn. Bhd. Dan, yang paling terkenal di Indonesia apalagi kalau bukan krim jambangnya.

Tumbuh termasuk ikut merambah bisnis salon VVIP Barbershop di Subang Jaya. Wak Doyok terbukti jadi contoh bagi wirausahawan asal Malaysia.

Keunikan jambang Wak Doyok memikat sutradara Syafiq Yusof. Ia lalu diajak main film Abang Long Fadil 2. Hanya saja dia tidak begitu fokus mengerjakan akting. Bukanlah fokus utama Wak Doyok, hanya mau mengisi waktu luang. "Khalayak ramai mengenal dia sebagai orang fashion, bukannya pelakon," tutur dia.

Paling penting ialah dia mendapatkan tokoh utama. Ataupun peran lain yang menantang dimainkan. Seperti di film Abang Long Fadil 2, dimana dia menjadi antagonis, tetapi masih ranah komedi. Dia berakting menjadi diri sendiri, anak Taji Semprit. Merupakan anak penjahat yang ingin menguasai kursi kepala gangster.

Menurut Wak Doyok yang paling sulit ialah skrip cerita. Dia harus menggunakan bahasa Melayu, Indonesia, juga Jawa. Dia juga harus belajar silat. Wak Doyok harus beradu akting dengan A. Galak yang berperan jadi ayahnya. "...mencoba merebut kursi sebagai ketua gangster dan menghianati bapak sendiri," tegas Wak.

Terdapat aksi pertarungan yang tidak sedikit membuat dia terluka. Wak Doyok nampak menikmati hidupnya sebagai aktor tetapi tidak berlebihan. Kisah menjadi pengusaha muda lebih menarik bagi hidup Wak Doyok, kini ingin menginspirasi banyak anak muda.