Profil Pengusaha Rodolfo Getes
Karena penuh dedikasi, Rodolfo Getes mendapatkan kemujuran. Bagaimana tidak dari tukang bikin dan memperbaiki sepatu. Kini, sejak 2012, dia menjadi franchisor perusahaan milik bosnya Mr. Quickie. Secara langsung sang pemilik, Emiliano Caruncho III, memberikan kesempatan super langka tersebut.
Mr. Quickie sendiri merupakan usaha perbaikan sepatu dan tas waralaba. "Disaat tahun itu saat pesta Natal, saya menjadi salah satu dari dua pegawai berprestasi," tuturnya. Nah, si Getes ini sendiri bekerja untuk Emiliano di cabang Mr. Quickie, cabang SM North Edsa sejak 1985.
Sang atasan lantas menawarkan mengambil cabang Isetann. Dua puluh lima tahun kemudian, setelah dia bisa berprestasi dalam bekerja, akhirnya tukang sepatu tersebut mendapatkan cabangnya. Pegawai berprestasi yang sangat loyal selama 10 tahun, dianggap cocok menjadi kepala franchise. Pada dasarnya ini sebuah promosi.
Tetapi lebih dari itu. Dimaksudkan bagi mereka pegawai yang bermaksud mau pensiun dini. Para pegawai dimanapun jabatannya bahkan pegawai yang notabennya rendahan sekalipun bisa. Cukup mendaftarkan diri ke bagian pengembangan perusahaan.
Tambahan lain Mr. Quickie juga memberikan pinjaman rumah buat usaha, ataupun membawa pinjaman dari Bank Pulau Filipina, Ka- Negosyo, juga memberikan pinjaman biaya franchise. Hanya saja, di kasus Getes tidak perlu membayar apapun, tinggal terima limpahan gerai franchise sudah laku. Dia dipilih karena loyalitas serta kerja keras.
"Ketika saya mengambil alih gerai, saya tidak perlu membayar apapun. Dan saya sudah diberi perlengkapan dan bahan saya butuhkan untuk menjalankan," jelasnya senang. Hanya saja butuh waktu 10 tahun sampai hal itu terjadi didepan mata.
Akhirnya itu menjadi gerai miliknya, dibawah namanya, di tahun 2012. Pegawai itu menjadi pengusaha tidak perlu mengeluarkan biaya. Getes tidak memiliki apapun tetapi sanjungan. Atasannya sangat tulus memberikan dia semuanya.
Kita cukup kita menjadi loyal, bekerja keras, sampai akhirnya kebaikan kita terbalas.Jujur sekarang hidup Getes berbeda. Lebih stabil secara finansial karena bisnis sendiri. Jika tidak, dia menilai mungkin suatu ketika dirinya akan melompat ke pekerjaan lain.
Beruntung karena Getes memilih bertahan dan hal tersebut dinilah oleh sang atasan.
Selain Getes menjalankan gerai tersebut juga mendapatkan bantuan. Ini menjadi masalah keluarga -menjadi bisnis keluarga dimana istri dan anak ikut bergabung. Mereka tanpa sungkan membantu memperbaiki sepatu ataupun tas. Keahlian mereka tersebut didapatkan oleh pelatihan Getes sendiri.
Jika bukan karena dari keluarga, maka Getes tidak akan bertahan. Ini karena kecintaanya akan memperbaiki sepatu tetapi dia butuh semangat. Tidak mudah menjadi loyal sekaligus bekerja keras bersamaan. Jadilah kita sosok industrialis. Jadilah kita sosok mencintai pekerjaan, dan cintalah apa yang kamu kerjakan.
Meski dia kini seorang pengusaha tetapi tetap memperbaiki sepatu. "Tetapi saya mencintai pekerjaan saya, dan saya mencinta apa yang saya kerjakan," jelasnya. "Saya tidak mampu mengeluarkan hal tersebut dari dalam sistem."
Tetapi lebih dari itu. Dimaksudkan bagi mereka pegawai yang bermaksud mau pensiun dini. Para pegawai dimanapun jabatannya bahkan pegawai yang notabennya rendahan sekalipun bisa. Cukup mendaftarkan diri ke bagian pengembangan perusahaan.
Tambahan lain Mr. Quickie juga memberikan pinjaman rumah buat usaha, ataupun membawa pinjaman dari Bank Pulau Filipina, Ka- Negosyo, juga memberikan pinjaman biaya franchise. Hanya saja, di kasus Getes tidak perlu membayar apapun, tinggal terima limpahan gerai franchise sudah laku. Dia dipilih karena loyalitas serta kerja keras.
"Ketika saya mengambil alih gerai, saya tidak perlu membayar apapun. Dan saya sudah diberi perlengkapan dan bahan saya butuhkan untuk menjalankan," jelasnya senang. Hanya saja butuh waktu 10 tahun sampai hal itu terjadi didepan mata.
Loyalitas pegawai
Akhirnya itu menjadi gerai miliknya, dibawah namanya, di tahun 2012. Pegawai itu menjadi pengusaha tidak perlu mengeluarkan biaya. Getes tidak memiliki apapun tetapi sanjungan. Atasannya sangat tulus memberikan dia semuanya.
Kita cukup kita menjadi loyal, bekerja keras, sampai akhirnya kebaikan kita terbalas.Jujur sekarang hidup Getes berbeda. Lebih stabil secara finansial karena bisnis sendiri. Jika tidak, dia menilai mungkin suatu ketika dirinya akan melompat ke pekerjaan lain.
Beruntung karena Getes memilih bertahan dan hal tersebut dinilah oleh sang atasan.
Selain Getes menjalankan gerai tersebut juga mendapatkan bantuan. Ini menjadi masalah keluarga -menjadi bisnis keluarga dimana istri dan anak ikut bergabung. Mereka tanpa sungkan membantu memperbaiki sepatu ataupun tas. Keahlian mereka tersebut didapatkan oleh pelatihan Getes sendiri.
Jika bukan karena dari keluarga, maka Getes tidak akan bertahan. Ini karena kecintaanya akan memperbaiki sepatu tetapi dia butuh semangat. Tidak mudah menjadi loyal sekaligus bekerja keras bersamaan. Jadilah kita sosok industrialis. Jadilah kita sosok mencintai pekerjaan, dan cintalah apa yang kamu kerjakan.
Meski dia kini seorang pengusaha tetapi tetap memperbaiki sepatu. "Tetapi saya mencintai pekerjaan saya, dan saya mencinta apa yang saya kerjakan," jelasnya. "Saya tidak mampu mengeluarkan hal tersebut dari dalam sistem."
Post Comment
0 komentar:
Posting Komentar