Serba Agrobisnis Menjanjikan Khansa Food

Profil Pengusaha Waqas Mahmoed


  
Manisnya berbisnis organik dirasaka pria ini. Muh Waqas Mahmoed sudah mengenal berbisnis organik sejak lama. Mudah dibudidayakan ternyata, serta permintaan akannya yang kian bertambah setiap tahun. Bahkan tahun 2015 target mencapai 20 juta ton. Padahal itu baru target pasar nasional, belum target pasar ekspor ke Amerika.

Di tahun 2014, menurut catatanya permintaan ekspor tinggi, yakni mencapai 3,5 juta ton. Warga Sulawesi Selatan ini tidak mau tanggung menanam jagung. Bayangkan tanah seluas 450 ribu hektar rencananya akan ditanami jagung. Ia baru menggarap setengahnya 20 hektar.

Jagung manis menjadi andalan Waqas. Utamanya jagung manis organik menjadi diminati sekarang ini. Selain kamu jual ke pedagang pengepul. Kamu bisa menjual ke pasar modern, seperti supermarket, ataupun mal- mal penjuru Makassar. Harga lumayan baik yakni Rp.850 per- buah. "Kalo soal omzet itu rahasia," tuturnya lagi.

Pria kelahiran Jakarta, 29 Oktober 1961, harga tinggi berkat animo budaya organik. Selain itu jagung dapat diolah menjadi berbagai bentuk semacam jagung bakar ataupun jagung rebus. Tingkatan penerimaan juga tergolong tinggi yakni mulai pasar tradisional hingga retail.

Dia tidak mau kalah dengan penghasil jagung tetangga. Petani asal Jeneponto dan Bantaeng bahkan berhasil mencapai 10 ton per- hektar. Ayah empat anak ini menyebut bahwa menanam jagung itu mudah. Cukup saja memanfaatkan tanah kebun atau sawah, hanya saja tidak boleh tergenang air.

Unsur Nitrogen (N) haruslah besar. Tetapi tetap mengimbangi lewat unsur Kalium (K) dan Pospat (P). Jadi intinya butuh unsur hara cukup.

Bisnis darat laut


Tips menanam jagung manis ditanah kering berbeda. Kamu membutuhkan bedengan, tampat pembuangan air yang berdiameter 1 meter dan ketinggian 20- 30 cm. Jarak antara badengan akan ada 30 cm yang ditanami 2 lajur baris tanaman. Bedengan tersebut memang fokus berfungsi sebagai pengontrol air atau drainase.

Gunakanlah pupuk organik untuk memenuhi unsur N dan unsur lainnya. Penggunaan kompos yakni berbahan kotoran ayam ditambah kotoran sapi atau kambing, yang berkomposisi 1:1. Untuk kotoran ayam memberikan kadar N lebih banyak dan mudah terurai. Kotoran sapi dan kambing akan memenuhi K dan P -nya.

Kebutuhan pupuk disebutnya mencapai 5 ton per- hektar. Penanaman jagung lebih baik menggunakan sistem tunggal. Satu lubang sedalam 23 cm dimasukin 2 bulir benih jagung. Kemudian tutuplah dengan tanah dan kompos; sirami agar kelembapan terjaga. "Untuk satu hektar dibutuhkan 8 kg," paparnya.

Alumni Universitas Negeri Jendral Sudirman 1987, Purwakarta, Jawa Tengah ini, menyebutkan bahwa butuh jarak antar tanaman 60- 70 cm. Setiap hektar menurutnya akan menghasilkan 34.000- 37.000 tanaman per- hektar.

Sukses jagung manis begitu pula usaha lain. Waqas termasuk pengusaha produktif. Jika jagung merupakan bisnis tanah maka kali ini adalah bisnis air. Lewat Khansa Food, Waqas memproduksi rumput lau organik asli Indonesia. Mulai produk kerupuk rumput laut, brownies rumput laut, getuk dan agar- agar rumput lain.

"...mia kering rumput laut, tersi rumput laut, dan es buah sirsak rumput laus," tambah Waqas.

Melalui usaha rumput laut menghasilkan 6 ribu kemasan berbagai produk. Ia menyebut harga produk sekitar Rp.10 ribu, omzetnya mencapai Rp.60 juta per- bulan. Khansa Food menyasar penjualan online ataupun jadi andalan pusat oleh- oleh.

Melalui aneka bisnis online mampu mencakup banyak daerah. Bahan bakus sendiri didapat dari kelompok nelayan asal Balai Budidaya Air Payau Takalar, Sulsel. Dia sendiri mendapatkan pendampingan teknis secara berkala oleh mereka. Tanpa bahan pengawet, juga tanpa warna buatan, ditambah serat alami menyehatkan.

Meskipun bisnis rumput laut menjanjikan tetapi butuh waktu. Kamu tidak boleh terburu- buru disini, karena Waqas sendiri mengikuti pelatihan sebelum terjun berbisnis.

Website: Khansafood.com
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Biografi-tokohpenemu.blogspot.com

Post Comment

0 komentar:

Posting Komentar