Pengusaha Sekaligus Trainer Gelas Lukis Alia Kraft

Profil Pengusaha Laksmiwati Etty  



Seorang ibu rumah tangga telah sukses membuka peluang bisnis. Berkat kemampu seni menghantarkan ibu rumah tangga satu ini sukses berkat Alia Kraft Glass Painting. Melalui media kaca meraup jutaan rupiah dari bisnis gelas lukis. Dari hobi membuat souvenir kemudian melukis gelas kaca meraup sukses.

Warga Sidoarjo, Jawa Timur, baru mendalami sebagai bisnis pada 2009. Melalui bisnis sederahan tersebut, Laksmiwati Etty sudah mampu mengantongi omzet Rp.20 juta. Dimana perlu kamu tau prospek margin untung telah mencapai 50% nya.

Namun tentu hal tersulit dalam hal ini menyangkut cita rasa. Sisi lain adalah bagaiman kita memasarkan ke masyarakat. Aneka media kaca bisa digunakan. Jika Laksmi menggunakan media gelas minum. Kamu bisa mencoba dari botol minuman ataupun gelas lain.

Masalah lain ialah menyangkut penjiplakan desain. Untuk pemasaran, melalui sosial media, memang lebih bisa mengena di hati masyarakat kita. Bahan digunakan tergolong barang bekas. Cuma dibutuhkan jiwa seni yang memang tidak semua orang memiliki. Inovasi aneka media gelas dilakukan agar pasarnya tidak bosan.

Sukses unik


Laksmi memiliki empat orang karyawan membuat lukisan diatas kaca. Tidak cuma gelas tetapi vas bunga, guci, toples kaca, lampu, tempat permen, piring kaligrafi, serta benda lain yang kaca. Tetapi memang paling laris menurutnya ialah gelas kaca. Gelas bukan buat minum, tetapi buat dipajang. 

"Kecuali toples kaca buat tempat kue," tuturnya. Untuk gelas yang panjang Laksmi mampu menghasilkan 50 buah per- hari. Kalau vas bunga atau kuci besar baru mampu menghasilkan satu buah per- hari.

Soal harga bervariasi dari tingkat kesulitan serta ukuran. Kalau buat souvenir pernikahan Laksmi menjual antara Rp.15 ribu sampai Rp.25 ribu per- buah. Kalau yang besar- besar seperti lampu, guci, dan lainnya dijual Rp.100 ribu sampai sejuta.

Soal bahan baku, Laksmi sudah memiliki sumber sendiri yakni diambil di kawasan Kedawung, Jawa Barat. Kalau produknya kelas premium maka tidak segan dia mencari sendiri. Dia rela berkeliling suatu tempat hanaya buat mendapatkan gelas unik. Laksmi ketika berkunjung ke suatu kota, maka tidaklah lupa mencari gelas.

Biasanya khusus untuk gelas panjang, vas bunga, ataupun guci juga dicari khusus. Sedangkan untuk gelas- gelas kecil cukup dipesan saja ke pengepul.

Laksmiwati sendiri adalah seorang trainer. Selain berbisnis sendiri aktif mengajarkan aneka kerajinan tangan. Dia juga seorang penulis loh. Contoh buku pernah ditulis olehnya, antara lain Kreasi Bunga dari Biji, Glass Painting, Modern Patchwork, Kriya Kertas Semen, Art Painting, dan Gift BoBox.

Trainer kerajinan


Laksmi disibukan hari- harinya dengan mengajar. Selain berbisnis gelas lukis dia sibuk mengajarkan kepada siapapun yang tertarik akan kerajinan tangan. Sudah puluhan buku diterbitkan oleh wanita asli Surabaya ini. Ia pernah melatih ke Malaysia. Ibu 58 tahun ini memang lihai menggerakan jari- jarinya horizontal- vertikal.

Ia sibuk mengajari para calon wirausaha. Terutama mereka yang tertarik akan kesenian melukis gelas. Ia memastikan setiap selesai pasti akan ada wirausaha baru. "Setelah ini (pelatihan) selesai, saya pastikan dari mereka ada yang benar- benar menggeluti usaha ini," tuturnya.

Dua pekan pelatihan buat 30 orang. Laksmi memilih 10 orang terbaik dari pemantauan dan pendampingan proses seminar. Ia memang dikenal suka berkeliling mengajarkan ilmunya. Semua permintaan dari berbagai kota dipenuhi. Sambil mengajar dia mulai menulis buku kembali. Buku ke 11 yang masih tentang kerajinan tangan.

Tahap pelatihan sudah diperhitungkan. Mulai proses paling bawah sederhana dulu. Kalau urutan sebenarnya sih apa diajarkan Laksmi tidak berurutan. Ia mencoba menghitung kemampuan peserta saja. Tidak adanya kesulitan berarti menunjukan keahlian Laksmi.

Memang dibutuhkan pengulangan terus menerus. Tujuannya agar semakin cekatan nempel bagaimana cara melukis garis. Tiga tahun sudah ia mengajari banyak orang melukis gelas terutama di Jawa Timur.

Tidak cuma gelas lukis loh, ia juga memiliki keahlian kerajinan tangan lain, ahli lukis kain, kemasan kraton, daur ulang barang bekas, hantaran pernikahan, dan membuat bros. Pasar gelas lukis dianggap Laksmi masih luas. "Gelas lukis masih jarang," imbuhnya. Kalau dilihat cantik, apalagi kalau kena cahaya bisa memancar.

"Orang beli kebanyakan untuk hiasan atau souvenir," imbuh Laksmi. Bisa dibilang untuk seniman gelas lukis masih jarang di Indonesia. Ia menyebut empat orang terkenal. Sisanya merupakan produk impor dari Italia, Republik Ceko, dan Turki.

Dia menyebut kalau mau memulai mulailah yang mudah. Jangan langsung melukis gelas dengan motif batik. Memang motif batik akan susah apalagi medianya gelas. Buat mempertegas warna disarankan gunakanlah warga emas. Dilanjutkan dengan teknik menggunakan warna biasa. Warna gunakan sesuai selera kemudian keringkan.

Keringkan dibawah sinar matahari. Lama pengerjaan antara enam jam dapat 10 gelas. Kalau media gelasnya besar bisa sampai seminggu.
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Biografi-tokohpenemu.blogspot.com

Post Comment

0 komentar:

Posting Komentar